Sempat Gagal Pulang Lantaran Sakit, Kondisi Tiga Mahasiswa Indonesia di Wuhan Berangsur Membaik

2 Februari 2020, 21:05 WIB
CORONA /AFP / Hector Retamal/

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah negara di dunia melakukan evakuasi warganya masing-masing dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Hal serupa dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan untuk terhindar dari virus corona.

Namun sayangnya, tiga orang mahasiswa asal Indonesia yang tengah kuliah di Wuhan tidak diperbolehkan untuk dievakuasi.

Baca Juga: Antisipasi Masuknya Virus Corona ke Indonesia, Menteri Luar Negeri: Penerbangan dari dan ke Tiongkok Ditutup Sementara Mulai 5 Februari

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Antara suhu badan ketiganya mendadak tinggi saat sedang menunggu pesawat evakuasi di Bandar Udara Internasional Tianhe.

Akibatnya, ketiga mahasiswa tersebut tidak diizinkan ikut terbang bersama 238 warga lainnya pada Minggu, 2 Februari 2020.

Namun saat ini, kondisi ketiganya berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan di klinik bandara dan diizinkan untuk kembali ke asrama kampus masing-masing.

Baca Juga: Kasus KDRT Artis Hollywood Berujung Perceraian, Hashtag #JusticeForJohnnyDepp dan #AmberHeardIsAnAbuser Menggema di Twitter

“Yang satu sudah kembali ke asrama kampus, sedangkan yang dua dalam perjalanan menuju asrama kampus,” ujar Dubes RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun seperti dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Salah satu dari ketiga mahasiswa tersebut tinggal di asrama kampus di Kota Wuhan, sementara dua lainnya bertempat tinggal di Xianning, 100 km dari Bandara Tianhe.

Evakuasi oleh Sejumlah Negara

Baca Juga: Alasan Menhub Pilih Batik Air saat Menjemput WNI di Wuhan

Selain Indonesia, sejumlah negara lain turut mengevakuasi warganya untuk menghindari wabah virus corona.

Salah satu contohnya adalah Amerika Serikat (AS) yang mengevakuasi 195 warganya meninggalkan Tiongkok.

Warga-warga tersebut dikarantina di sebuah markas militer di Riverside, California dan akan tetap tinggal di sana selama 14 hari.

Baca Juga: ETLE untuk Sepeda Motor Mulai Diberlakukan, 167 Pelanggar Lalin Terdeteksi

Para warga tersebut juga diperiksa secara medis beberapa kali dalam sehari untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

Pemerintah Jepang juga melakukan evakuasi dan sudah melakukan empat penerbangan untuk mengevakuasi warga negaranya yang ingin kembali ke negeri matahari terbit itu.

Sejak Rabu, 29 Januari 2020 lalu sebanyak 560 warga negara Jepang yang sudah dievakuasi dan kembali ke Tokyo.

Baca Juga: Ingin Buktikan Komitmen Kurangi Impor LPG, Pemerintah Dorong Gasifikasi Batubara

Sejumlah negara di Eropa melakukan usaha serupa untuk mengevakuasi warganya.

Prancis misalnya, telah mengirimkan pesawat keduanya untuk menjemput warga Eropa yang hendak dievakuasi dari Wuhan.

Pesawat tersebut memuat warga dari Belgia, Belanda, Ceko, Denmark, Inggris, dan Slovakia.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Inggris Pekan ke-25: Liverpool Raih Hasil Sempurna, United Tertahan di Old Trafford

Sementara itu, Pemerintah Turki mengirim salah satu pesawat kargo militernya untuk diubahfungsikan menjadi pesawat medis guna mengangkut para warganya di Wuhan.

Selain untuk evakuasi, enam dari kru pesawat tersebut juga bertugas sebagai tenaga medis ahli yang dapat melakukan tes darah dan mengecek kesehatan para calon penumpang sebelum kembali ke Turki.

Operasi evakuasi dari Tiongkok oleh berbagai negara melalui proses negosiasi yang cukup panjang.

Baca Juga: Sediakan Hadiah Rp 20 juta, Diskominfo Bekasi Gelar Sayembara Desain Logo Ulang Tahun ke-23

Tiongkok mengizinkan evakuasi dengan syarat kondisi warga yang akan dievakuasi sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler