Dokter yang Pertama Berbagi Soal Covid-19 Terima Ribuan Pesan Jelang Dua Tahun Pandemi

1 Januari 2022, 20:47 WIB
Ribuan pesan dikirim ke akun medsos Li Wenliang. /Reuters/Tyrone Siu/File Photo/

PR BEKASI – Tepat dua tahun lalu, Li Wenliang berbagi informasi dengan sesama dokter, mengenai kemungkinan adanya virus  penyebab pneumonia yang merebak di Wuhan tahun 2019 lalu.

Kemungkinan virus ternyata terbukti, virus, yang kemudian disebut Covid-19 itu, akhirnya melumpuhkan dunia dan menjadi pandemi global, yang telah memakan korban jiwa.

Tepat pada Rabu, 30 Desember 2021 lalu, ribuan orang meninggalkan pesan di akun media sosial mendiang Li Wenliang.

Baca Juga: Bocoran Jadwal Tur Dunia 2022 ATEEZ yang Manfaatkan Tahun Shio Macan

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 1 Januari 2022, saat 30 Desember 2019 lalu, Li menyadari ada potensi kasus penyebaran virus SARS.

Li yang merupakan dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Wuhan tempat wabah virus Sars-CoV-2 pertama kali terdeteksi, melihat laporan medis yang menunjukkan potensi kasus virus corona SARS, yang dikonfirmasi di kota tersebut.

Pria yang dijuluki whistleblower Covid-19 itu, kemudian mengunggahnya di akun Weibo pada 31 Januari 2019.

Baca Juga: Malaysia Terancam Sanksi Internasional, Usai Tolak Visa Timnas Squash Israel

Pada awal Januari 2020, setelah informasi tentang "kasus SARS" dibagikan di grup WeChat, Li, ditegur oleh polisi setempat, menurut unggahan Weibo yang sama.

Pada 12 Januari 2020, ia pergi ke rumah sakit, terinfeksi virus penyebab penyakit Covid-19 dan meninggal pada 7 Februari 2020.

Kematiannya menyebabkan curahan kesedihan di media sosial, pada saat orang-orang gelisah tentang virus yang saat itu masih misterius.

Baca Juga: Singapura Larang 4 Pemain, Perjuangan Timnas Indonesia Rebut Gelar Juara AFF 2020 Kian Berat

Hal ini juga membuat pihak berwenang mendapat kecaman atas anggapan kurangnya transparansi, dan pendekatan garis keras yang diambil untuk pelapor seperti Li.

Sejak itu kepercayaan telah tumbuh dalam tanggapan China terhadap pandemi, tetapi orang-orang terus memposting ke akun Li, terutama pada hari-hari peringatan tertentu seperti yang mereka lakukan pada 31 Desember 2021.

"Selamat tahun baru dr. Li, kami akan mengingatmu selamanya," tutur seorang pengguna bernama Tdby.

Yang lain mengunggah emoji lilin, pesan singkat terima kasih dan seruan, tentang bagaimana dua tahun berlalu begitu cepat, di bagian komentar dari salah satu unggahan Li di Weibo.

Banyak yang menulis dalam percakapan seolah-olah mereka berbicara kepadanya empat mata.

Fang Kecheng dari Chinese University of Hong Kong mengatakan mikroblog Weibo milik Li, telah menjadi tempat di mana orang-orang mengekspresikan perasaan mereka, yang tidak nyaman jika diungkapkan di tempat lain.

"Tempat seperti itu untuk ekspresi anonim diperlukan di masyarakat mana pun, dan ini terutama berlaku di China saat ini," kata peneliti komunikasi itu.

China Daratan telah melaporkan 101.683 kasus yang dikonfirmasi pada 28 Desember, dengan jumlah kematian 4.636. Di seluruh dunia, virus ini sudah menjangkiti 285 juta orang dengan jumlah kematian 5,42 juta.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler