Misi Bawah Laut China Korbankan para Tentara, Ketakutan Parah hingga Dilanda Cemas

5 Januari 2022, 05:50 WIB
Ilustrasi. /Pixabay/10259/

PR BEKASI - Ketegangan di Laut China Selatan yang berbatasan dengan Laut Natuna, Indonesia, masih berlangsung.

Demi merebut klaim Nine Dash Line, China giat mengirimkan satuan tentaranya memantau bawah air dalam waktu relatif panjang.

Namun, misi itu ‘menelan korban’, dan yang menjadi korbannya adalah para tentara mereka.

Baca Juga: Kucing Peliharan Dikaitkan dengan Kebakaran 100 Rumah Selama 3 Tahun Terakhir di Korea Selatan

Sebuah studi melaporkan kondisi mental dari 511 awak kapal selam AL China, oleh peneliti Universitas Kedokteran Angkatan Laut yang berbasis di Shanghai.

Studi tersebut menemukan bahwa 21,1 persen dari awak kapal selam menunjukkan berbagai tingkat masalah kesehatan mental; termasuk kecemasan, kecemasan fobia, dan ketakutan berlebih alias fobia.

Laporan itu mengatakan bahwa perwira dan tentara pasukan kapal selam di Laut Cjina Selatan ditemukan sangat rentan menderita masalah kesehatan mental sebagian karena meningkatnya manuver militer di Cina Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Ditusuk dari Belakang oleh Sahabat di Tahun 2022, Sagitarius Terlalu Naif dan Mudah Percaya

Disebutkan, seperti dilansir Global Times, misi bawah laut itu dapat melibatkan 60 hingga 90 hari jelajah terendam. 

Studi lainnya telah menunjukkan bahwa peningkatan manuver militer dan tinggal di lingkungan yang terisolasi untuk waktu yang lama, dapat menghasilkan tekanan psikologis.

Laporan tersebut menarik perhatian beberapa media luar negeri, dan menggunakan masalah ini untuk menyoroti ketegangan antara militer China dan AS di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Blak-blakan ke Merry, Raffi Ahmad Akui Pernah Ketahuan Selingkuh hingga Ditampar Sosok Ini di Masa Lalu

Universitas terkait telah dihubungi redaksi Global Times namun tidak memberikan komentar.    

“Studi tentang kesehatan mental tentara adalah operasi yang sangat normal bagi negara-negara Barat karena kesehatan mental adalah jaminan penting untuk efektivitas tempur militer, atau gesekan non-pertempuran akan meningkat,” kata Song Zhongping, seorang pakar militer China, pada Januari 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ZonaJakarta, tak seperti TNI AL Indonesia yang biasa digembleng untuk bertahan menjaga laut NKRI termasuk Natuna Utara, tentara China justru tak kuat mentalnya.

Dikabarkan Defence Security Asia, tentara China mengalami gangguan mental karena ditugaskan di Laut China Selatan yang berbatasan dengan Natuna Utara.

"Studi ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa awak kapal selam dan perwira di Laut Cina Selatan terkena risiko penyakit mental dan menderita masalah psikologis yang parah," ucap peneliti.

Beberapa tahun ini memang China tengah gencar mendekati wilayah Laut Natuna, untuk mengklaim apa yang diyakini oleh mereka.

Baca Juga: Ivan Gunawan Tegaskan 2 Spirit Doll Miliknya Bukan Setan atau Jin: Saya Nggak Merasa Ada Isinya

Namun, tampaknya tindakan China yang menekan tentaranya dengan meningkatkan patroli atau operasi kapal selam malah berakibat buruk.

Kesehatan mental awak kapal selam milik China menjadi terganggu menyebabkan mereka sakit jiwa.

"Salah satu kelompok tentara yang berisiko mengalami gangguan kesehatan mental adalah mereka yang bertugas di kapal selam, terutama di Laut Natuna," kata para peneliti China.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Global Times Zonajakarta Defence Security Asia

Tags

Terkini

Terpopuler