Update Terbaru Virus Corona: Jumlah Kematian Alami Penurunan hingga Konfirmasi Kematian Pertama di Eropa

16 Februari 2020, 12:58 WIB
ILUSTRASI penanganan virus corona.* /AFP/Hector Retamal

PIKIRAN RAKYAT – Per hari ini 16 Februari 2020 Pemerintah Tiongkok telah melaporkan sebanyak 143 kematian akibat virus corona.

Hal tersebut dianggap sebagai penurunan, mengingat beberapa hari yang lalu jumlah kematian akibat virus COVID-19 ini terbilang cukup banyak.

Angka terbaru jumlah korban yang terjangkit virus corona mencapai 68.500 kasus dan sebanyak 1.665 yang sudah dinyatakan tewas, yang sebagian besar dari Provinsi Hubei, Tiongkok.

Baca Juga: Jika Persib Bandung Juara Liga 1 2020, Eko Maung Siap Lari Sambil Telanjang di Jakarta

Hal ini membuat reaksi dari Juru Bicara (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa pihaknya memuji atas upaya Tiongkok untuk mengatasi wabah tersebut.

Lebih lanjut, ia pun mendesak pemerintah Tiongkok agar terus meningkatkan upaya mereka dalam mengatasi virus corona, karena tidak ada prediksi wabah ini akan menuju ke arah mana.

Saat ini Pemerintah Tiongkok telah menangguhkan sebagian besar akses menuju Kota Wuhan di mana wilayah tersebut merupakan sumber pertama virus corona.

Baca Juga: Prihatin Terhadap Masyarakat Atas Kurangnya Kesadaran Lingkungan, Pasangan Asal Kalbar Ini Menikah dengan Berikan 1.500 Souvenir Bibit Pohon

Pemerintah Tiongkok pun pernah melakukan langkah-langkah preventif dengan cara memperpanjang masa liburan Tahun Baru Imlek, pabrik, kantor serta kegiatan akademik di wilayah Tiongkok akan menunda pembukaan semester musim semi.

Namun pemerintah Tiongkok memerintahkan warganya agar kembali menjalankan aktivitasnya terutama kegiatan bisnis, karena dikhawatirkan perekonomian Tiongkok mengalami penurunan.

Untuk pekerja yang kembali ke Beijing harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari, jika tidak melakukannya akan menerima hukuman.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bekasi Hari Ini Minggu, 16 Februari 2020: Cerah Berawan hingga Hujan Intensitas Ringan

Kematian Pertama di Eropa

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuteurs, kini kasus kematian akibat virus corona di luar Asia terjadi pertama kali di dataran Eropa, di Paris, Prancis.

Kabar tersebut dilaporkan langsung oleh Menteri Kesehatan Prancis Agenz Buyzn melaporkan seorang turis asal Tiongkok meninggal dunia setelah mengalami infeksi paru-paru yang disebabkan virus corona pada Sabtu 15 Februari 2020 kemarin.

Baca Juga: Dipaksa Bermain Hingga Gim ke 5, Indonesia Jumpa Malaysia di Final BAC 2020

Lanjutnya, Agnes Buyzn menyampaikan harus ada sistem kesehatan untuk menghadapi virus corona ini, supaya tidak ada lagi kasus kematian di Prancis.

“Kita harus menyiapkan sistem kesehatan untuk menghadapi kemungkinan pandemi virus dan penyebaran virus di seluruh Prancis,” katanya.

Dilaporkan dia tiba di Prancis pada 6 Januari dan masuk rumah sakit sejak 25 Januari di bawah pengawasan karantina yang ketat.

Baca Juga: Sensus Penduduk 2020, Jumlah Lansia Diprediksi Melonjak

Kasus di Prancis ini merupakan yang pertama di Eropa. Hanya tiga kematian yang dilaporkan terjadi di luar Tiongkok yakni di Filipina, Hong Kong, dan Jepang.

Sementara itu, Robin Thompson, seorang ahli epidemiologi matematika di Universitas Oxford Inggris mengatakan sudah tidak mengejutkan jika tedapat kabar kematian, pasalnya sebanyak 50 kasus sudah muncul di Eropa.

“Namun yang terpenting adalah bahwa belum ada kasus penularan yang terjadi di Eropa,” tutupnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler