Seperti Bom Atom Hiroshima, Ribuan Asteroid Diperkirakan Dapat Menghantam Bumi di Masa Depan

6 Januari 2022, 20:19 WIB
Fisikawan Inggris mengatakan Bumi dapat mengalami kehancuran akibat puluhan ribu asteroid yang mengorbit di ruang angkasa. / /REUTERS/NASA/JPL-Caltech/Handout

PR BEKASI – Fisikawan terkenal asal Inggris, Profesor Brian Cox telah mengeluarkan peringatan terhadap Bumi terkait asteroid.

Dirinya mengatakan bahwa di ruang angkasa terdapat puluhan ribu asteroid yang dapat menyebabkan kehancuran bila menghantam Bumi di masa depan.

Dirinya mengatakan hal tersebut dalam acara yang dipandunya di Netflix bertajuk Don't Look Up yang membahas tentang kemungkinan dampak hantaman asteroid di Bumi.

Profesor Cox mengatakan bahwa para ilmuwan di seluruh dunia tidak pernah dapat memastikan apakah asteroid akan memasuki atmosfer bumi atau tidak.

Baca Juga: Mayang Klaim Dibalas Chat Vanessa Angel dalam Mimpi, ‘Permintaan’ Almarhumah Dikuak

Dirinya mengatakan bahwa ukuran asteroid terkecil sekalipun dapat memiliki dampak yang mematikan lebih dari 20 sampai 50 kali dibanding bom atom Hiroshima bila menghantam Bumi.

“Ruang angkasa terlihat seperti tempat yang damai, namun sebenarnya itu adalah tempat yang kejam,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 6 Januari 2022.

“Ada puluhan ribu asteroid di ruang angkasa sana yang dapat menghantam Bumi. Yang terkecil saja dapat menyebabkan kehancuran setara kekuata 20-50 kali lebih besar dari bom atom di Hiroshima,” tambahnya.

Menurutnya, manusia sudah seharusnya menganggap serius ancaman tersebut karena asteroid tanpa diduga bisa menghantam daerah mana saja di Bumi.

“Jangan sampai kita mengabaikan hantaman asteroid hanya karena kasus seperti itu jarang terjadi,” katanya.

Baca Juga: Spoiler ORIENT Episode 2: Misteri di Balik Bushi dan Oni Mulai Terungkap

Namun, Profesor Cox mengatakan masyarakat Bumi untuk saat ini tidak perlu cemas dan panik.

Pasalnya, belum ada ancaman yang serius terkait hantaman asteroid ke Bumi hingga di abad berikutnya.

Akan tetapi, NASA hingga saat ini tetap melakukan pemantauan terhadap asteroid yang mengorbit Bumi.

Mereka mengkategorikan setiap Near-Earth Objects (NEO) sebagai Objek berpotensi berbahaya (PHO) jika mereka bisa menimbulkan ancaman bagi kehidupan di Bumi.

Kadang-kadang, asteroid juga dapat mendekati Bumi meskipun bukan berarti bahwa hal tersebut merupakan ancaman hantaman.

"Ketika mereka mengorbit Matahari, asteroid kadang-kadang bisa mendekati Bumi,” kata NASA.

Baca Juga: Ikatan Cinta 6 Januari 2022: Andin Bertemu Jessica, Irvan Gerak Cepat Lakukan Hal Tak Terduga pada Andin

Namun, dekat dalam artian astronomis bisa sangat jauh dalam istilah manusia dengan jarak jutaan bahkan puluhan juta kilometer dari Bumi.

Sebagian besar objek terbang jauh dari Bumi dan NASA memetakan orbitnya selama ratusan tahun sebelumnya.

Untuk mencegah hantaman asteroid sejak dini, NASA baru-baru ini telah meluncurkan misi pertahanan Bumi yang dinamai Double Asteroid Redirection Test (DART).

Dalam beberapa tahun ke depan, NASA akan menguji coba sistem pertahan Bumi tersebut untuk mendorong asteroid yang berpotensi berbahaya pada Bumi dengan mengubah jalurnya.

Dalam uji coba ini, NASA telah memilih asteroid Didymos dan Dimorphos sebagai target pertama DART.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler