PR BEKASI - Kerusuhan di Kazakhastan telah menimbulkan dampak serangan terang-terang dari para teroris.
Kementerian dalam negeri Kazakhstan telah menyampaikan bahwa pasukan keamanan telah berhasil mengambil alih wilayah kerusuhan.
Pasukan keamanan Kazakhstan juga telah meningkatkan perlindungan di setiap wilayah.
Baca Juga: One Piece Chapter 1037 Buat Kaget, Shusui Kembali, Ini 3 Pedang Zoro di Akhir Cerita Wano Kuni
Pasukan keamanan juga telah menyampaikan bahwa 26 teroris tewas dan 18 pengunjuk rasa terluka akibat serangan.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The New Arab tanggal 9 Januari 2022, Kassym Jomart Tokayev sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat nasional.
Kassym Jomart Tokayev juga meminta bantuan dari CSTO yang mencakup 5 negara bekas Uni Soviet.
Kassym Jomart Tokayev meminta CSTO membantu memerangi kelompok teroris yang telah menerima pelatihan ekstensif di luar negeri.
Laporan mengatakan pasukan keamanan Kazakhstan telah berhasil membubarkan pengunjuk rasa ditengah kekacauan.
Bersama dengan itu pasukan Rusia penjaga perdamaian yang dipimpin Moskow tiba di Kazakhstan.
Unit pertama pasukan Rusia dari pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Moskow telah tiba di Kazakhstan.
Hal ini kembali menandai aksi besar bersama pertama aliansi itu sejak didirikan pada 1999.
Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan mengatakan pihak keamanan telah menahan sekitar 2.300 bandit dan teroris.
Para teroris telah memanfaatkan kekacauan itu untuk menyerang warga sipil dan pengunjuk rasa.
Laporan mengatakan lebih dari 1.000 orang terluka, dengan hampir 400 orang dirawat dan lebih dari 60 orang dalam perawatan intensif.***