Network
PR BEKASI - Protes dan unjuk rasa besar-besaran di Kazakhstan masih meninggalkan bekas.
Unjuk rasa rakyat Kazakhstan terjadi akibat ketidakpuasaan atas mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Pada awalnya, unjuk rasa dimulai di provinsi barat Kazakhstan, Mangistau, pada hari Minggu, 1 Januari 2022.
Diketahui bahwa wilayah Mangistau Kazakhstan memiliki minyak bumi yang melimpah.
Baca Juga: 3 Shio yang Akan Jalankan Bisnis dengan Sukses di 2022
Unjuk rasa di Mangistau terjadi setelah harga LPG naik lebih dari dua kali lipat.
Dikabarkan beberapa pekerja Mangista munaigas telah mogok bekerja.
Perusahaan Mangistaumunaigas adalah perusahan patungan penghasil minyak Kazakhstan dan China.
Presiden Kazakhstan, Kassym-jomart Tokayev, mengatakan bahwa aksi unjuk rasa di Kazakhstan telah dipicu oleh seorang provokator asing.
Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Jumat 7 Januari 2022: Mujur hingga Terlena
Kassym-jomart Tokayev juga menegaskan bahwa provokator domestik dan asing adalah biang keladinya.
Walikota Almaty mengatakan setelah aksi unjuk rasa, kini kota Almaty telah terkendali
Ia juga mengatakan pasukan keamanan telah menahan beberapa provokator dan ekstremis.
Baca Juga: Coba Lawan Hukum Alam, Israel Ajari Ikan 'Berjalan' di Daratan
Obligasi saham negara berdominasi dolar Kazakhstan mengalami penurunan tajam, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari metro.us tanggal 6 Januari 2022.
Edisi 2045 Kazakhstan jatuh sekitar 3 sen dolar dan banyak yang jatuh ke level yang terakhir terlihat pada tahun 2020.***
