Supermarket Inggris Kehabisan Stok Bahan Pokok Akibat Virus Corona, Analis Ritel Usulkan Program Memberi Makan Bangsa

5 Maret 2020, 06:00 WIB
PARA pembeli yang mengenakan topeng pelindung mendorong gerobak mereka melewati rak-rak supermarket yang kosong, biasanya penuh dengan kertas toilet dan roti gulung, di Hong Kong pada 6 Februari 2020.* /BLOOMBERG/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona memberikan dampak yang luar biasa kepada masyarakat global.

Mulai dari naik turunnya harga saham di berbagai negara yang memiliki kasus positif virus corona, pembatalan berbagai konser dunia sebagai ajang temu kangen penggemar dan idola, jasa antar makanan yang kebanjiran pesanan, hingga supermarket yang diserbu dan berujung kehabisan stok.

Di Indonesia sendiri setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama positif virus corona, saat itu juga supermarket diserbu masyarakat pada sejumlah kota besar.

Baca Juga: Fotografer Inggris Temukan Sampah Berusia 40 Tahun di Pantai

Mereka umumnya membeli berbagai komoditas makanan yang kiranya dapat dikonsumsi tanpa harus keluar rumah.

Di Inggris misalnya, momen serupa juga terjadi.

Orcado, salah satu supermarket terbesar di sana mengimbau para pelanggan untuk melakukan "pre order" atau melakukan pemesanan lebih awal sebab pihak supermarket mendapatkan peningkatan jumlah pesanan akibat mewabahnya virus corona.

Baca Juga: NASA Tunjukkan Foto Lubang Misterius di Mars, Diklaim sebagai Tempat Hidupnya Alien

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari metro.uk Pihak supermarket menyarankan para pelangggan untuk menghindari pemesanan di akhir pekan, dan memilih pengiriman di hari kerja saja.

Sementara itu, 4 raksasa supermarket lain di Inggris seperti Tesco, Sainsbury, Asda, dan Morrison belum mengumumkan apapun pada pelanggannya atas kepanikan masyarakat akibat virus corona yang berakhir pada penyerbuan supermarket.

"Walaupun ada persediaan stok yang banyak, jika terjadi wabah besar, justru wabah itu akan menyebabkan pembeli panik, rak-rak akan kosong, dan akan tercipta kerusuhan hanya karena makanan," kata Bruno Monteyne, seorang analis ritel seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Metro.uk.

Baca Juga: Transjakarta Turut Perangi Virus Corona, Pembersihan dan Hand Sanitizer Sudah Diterapkan

Monteyne mengatakan pihak supermarket di Inggris akan menyusun rencana dengan pabrik pemasok barang untuk merasionalisasi harga produk, dan mengubah keadaan status 'memberi makan bangsa' bila diperlukan.

Dalam situasi pandemik seperti ini, akan ada biaya-biaya tidak terduga yang haru dikeluarkan.

Sayangnya, ada kemungkinan beberapa supermarket tidak mau menanggung biaya operasional tambahan tersebut lantaran akan mengurangi laba.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bekasi Hari Ini Rabu, 4 Maret 2020: Berawan hingga Hujan Ringan

Andrew Opie, direktur makanan dan keberlanjutan di British Retail Consortium, yang mewakili industri, mengatakan bahwa mereka juga tengah memantau perilaku konsumen untuk mengantisipasi perubahan permintaan di waktu mendatang. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler