PIKIRAN RAKYAT - Penghuni panti jompo mengirim pesan mengharukan kepada orang-orang tercinta saat berdaiam pada masa lockdown dari virus corona.
Penghuni di Bentley Manor Care Home di Crewe, Cheshire, Inggris menemukan cara untuk mengirim pesan penuh harapan kepada orang-orang yang dicintai.
Petugas di panti jompo menjaga semangat di tengah masa karatina, berbagi foto dan video warga yang memegang pesan, dan mengirimkan harapan baik untuk warga dunia.
Wakil manajer Bentley Manor Care Home, Gemma Vaughan (36), muncul dengan gagasan itu setelah tempat itu pertama kali ditutup untuk semua pengunjung, Rabu 18 Maret 2020.
Baca Juga: Ilmuwan Prancis Klaim Obat Plaquenil Efektif Melawan Virus Corona
Staf pengelola panti jompo di sana membantu meminimalkan kemungkinan virus corona masuk ke panti jompo itu.
Selain itu, mereka juga menyakinkan keluarga dan kerabat penghuni bahwa penghuni di sana baik-baik saja.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Metro, Kamis 19 Maret 2020, gerakan menyebarkan harapan dari panti jompo tersebut tersebar di media sosial.
Unggahan tersebut dihujani ratusan komentar yang mendukung dan mengharukan dari orang-orang yang melihatnya.
Baca Juga: Waspadai Penyebaran Virus Corona, MUI Tekankan Pentingnya Beribadah
Manajer panti jompo, Andrea Fjodor mengatakan, "Kami selalu menunggah hal-hal di Facebook untuk memberikan informasi kepada keluarga mereka."
"Pada Minggu, mereka menulis pesan kepada keluarga dan teman mereka yang kami foto dan kemarin kami membawa iPad agar mereka dapat menggunakan Skype," katanya.
"Kemarin hal itu menjadi viral di Facebook. Semua orang terus memberikan komentar," ucapnya.
Baca Juga: Menteri Jepang Sebut Negaranya Terkena Siklus 40 Tahun Kutukan Olimpiade
"Kami hanya ingin terus berkomunikasi, karena tanpa itu akan berdampak buruk kepada penghuni kami dan untuk mengirim pesan memberi tahu keluarga mereka bahwa kami baik-baik saja," tuturnya.
Panti jompo Bentley Manor Care Home menampung 80 orang berusia 50 tahun lebih. Sebagian besar menderita demensia atau dirawat karena kondisi seperti parkinson, penyakit jantung, dan diabetes.
Selama masa lockdown virus corona, dua koordinator kegiatan membantu menjaga penghuninya, sementara kegiatan di luar ruangan dihentikan dengan hari bertema dan kegiatan kerajinan.
Andrea mengatakan, para pekerja juga menerima saran dari para profesional kesehatan, memastikan mereka membersihkan gedung secara menyeluruh setiap hari dan meminta setiap orang menggunakan pembersih tangan dan sarung tangan.
"Kami terlalu berhati-hati dengan langkah-langkah kami dan mengikuti pedoman kesehatan. Kami memperbarui semua orang dengan informasi terbaru," katanya.***