Skenario Terburuk dari Virus Corona, Bandara Birmingham Diubah Jadi Kamar Mayat Raksasa

28 Maret 2020, 14:00 WIB
Bandara Birmingham Inggris /dfnonline.com

PIKIRAN RAKYAT - Bandara Birmingham telah diubah menjadi kamar penampungan mayat sementara, tempat ini diperkirakan bisa menampung hingga 12.000 mayat dalam skenario terburuk ditengah pandemi virus corona yang tengah melanda Inggris.

Dikutip PikiranRakyat-bekasi.com dari Independent Sabtu, 28 Maret 2020 Bandara yang berlokasi di sebelah Pusat Pameran Nasional Birmingham (NEC), Inggris itu telah didiskusikan untuk dijadikan sebagai lokasi yang memungkinkan untuk lapangan rumah sakit sementara.

Organisasi The West Midlands telah muncul sebagai gelanggang penampung bagi orang-orang positif terjangkit virus corona.

Baca Juga: Korea Selatan Prioritaskan Ekspor Tes Kit Virus Corona untuk Indonesia, AS, dan UEA

Fasilitas hanggar baru itu awalnya akan memiliki ruang untuk 1.500 mayat "tetapi akan diperluas untuk menampung lebih banyak", menurut West Midlands dan kelompok koordinasi strategis Warwickshire, yang terdiri dari polisi, dewan dan otoritas lainnya.

Laporan itu menyebutkan bahwa situs tersebut dapat diperluas untuk menampung hingga 12.000 mayat.

Kamar mayat akhirnya dapat diperkirakan bisa menampung semua kematian di seluruh area bandara tersebut, termasuk yang tidak terkait dengan virus corona, serta untuk kamar mayat yang sudah ada, bisa memungkinkan untuk mendapat fasilitas dan petugas medis baru selama pandemi.

Baca Juga: Negara Buat Aturan Physical Distancing, Pelanggar Bisa Didenda Rp 100 Juta Lebih

Data resmi terbaru yang mencatat kematian di Inggris yang telah terjangkit virus corona menunjukkan bahwa 40 dari 115 orang yang meninggal dalam periode terakhir, lebih dari sepertiga berasal dari wilayah Birmingham.

Seorang juru bicara dari Bandara Birmingham mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk membantu krisis pandemi ini.

Koroner senior Birmingham, Louise Hunt mengatakan pihaknya memahami bahwa saat ini merupakan yang cukup sulit.

Baca Juga: Malam Ini 33 Kota di Indonesia Ikuti Aksi Earth Hour 2020 Ditengah Pandemi Virus Corona

“Kami memahami bahwa ini adalah masa yang sangat sulit bagi semua orang dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan keluarga yang berduka memahami apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai dan membebaskan mereka untuk pemakaman segera setelah kami bisa," ujar Hunt.

Otoritas setempat menyediakan 1,6 miliar poundsterling kepada dewan untuk menangani tekanan pada layanan dari menanggapi virus corona.

Wakil ketua dewan Sandwell Wasim Ali, mengatakan rencana ini diperlukan karena kamar mayat kota dapat kehabisan ruang dan dewan harus bersiap untuk yang terburuk.

Baca Juga: Kesehatan Mental Karyawan Terganggu karena covid-19? Ini Solusinya!

"Kami benar-benar tidak ingin harus menggunakannya, tetapi jika kami melakukannya, maka itu akan tersedia." ungkapnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler