Ancaman Perang Dunia 3 Semakin Terlihat, Ukraina Siapkan Pasukan Nenek-nenek untuk Antisipasi Serangan Rusia

16 Februari 2022, 10:03 WIB
Ukraina siapkan pasukan nenek-nenek untuk mengantisipasi serangan Rusia bila Perang Dunia 3 terjadi. //REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy

PR BEKASI – Ukraina terus mematangkan persiapannya untuk mengantisipasi serangan Rusia yang dikabarkan akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Diketahui, militer Ukraina sendiri telah melakukan pelatihan terhadap masyarakat sipil yang tinggal di sepanjang perbatasan Rusia untuk turut berperang menjadi sukarelawan jika Perang Dunia 3 benar-benar pecah.

Tak hanya itu Ukraina juga diketahui telah menyiapkan pasukan nenek-nenek yang dinamai pasukan Babushka.

Salah satu anggota pasukan Babushka adalah Valentyna Konstantinovska yang telah menjadi pasukan sukarelawan Ukraina sejak perang Donbass melawan Rusia pada 2014 lalu.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Pesawat Luar Angkasa? Ternyata terkait Hukum III Newton

Nenek berusia 79 tahun tersebut mengaku siap untuk mengangkat senjata melawan pasukan Rusia bila Vladimir Putin memerintahkan serangan ke Ukraina.

Sebelumnya, pada konflik 2014 lalu, pasukan Babushka ditugaskan untuk menggali parit, menyediakan persediaan, membuat jaring, menawarkan perawatan medis dan bahkan membangun menara pengintai.

Namun, jelang Perang Dunia 3 yang dikhawatirkan segera terjadi ini, pasukan nenek-nenek tersebut diizinkan ikut mengangkat senjata.

Ditemui saat sedang mengikuti pelatihan bela diri dan penggunaan senjata yang dilaksanakan oleh gerakan sayap kanan Azov, Konstantinovska mengaku siap menjaga kedaulatan negaranya.

Baca Juga: Drama Ikatan Cinta 15 Februari 2022: Mobil Pick Up Pembawa Reyna Berhasil Dilacak

“Saya mencintai kota saya, saya tidak akan pergi. Vladimir Putin tidak bisa menakut-nakuti kita. Ya, itu menakutkan, tetapi kami akan membela Ukraina kami sampai akhir,” katanya.

Nenek tersebut menambahkan bahwa keinginannya untuk mengangkat senjata telah muncul sejak 8 tahun lalu.

Namun, karena usianya yang sudah telah terlalu tua, dirinya terpaksa memupus harapan tersebut.

“Saya sudah bermimpi sejak 2014 untuk belajar menggunakan pistol, tetapi mereka memberi tahu bahwa saya sudah terlalu tua untuk itu. Anda akan terlempar dari kaki Anda dengan mundur,” katanya.

Sementara itu, gerakan Azov mengatakan bahwa pelatihan tersebut diselenggarakan untuk membantu mempersiapkan penduduk sehingga mereka dapat lebih mandiri jika terjadi serangan Rusia.

Baca Juga: Rayakan Valentine dengan Tak Biasa, Komisi Kentang di Idaho Luncurkan Parfum Aroma Kentang

Hal tersebut bmemungkinkan militer Ukraina untuk berkonsentrasi pada medan perang bila Perang Dunia 3 meletus

"Kami menyelenggarakan pelatihan ini secara khusus untuk memikul tanggung jawab di pundak kami sendiri,” kata seorang komandan gerakan Azov yang dirahasiakan namanya.

Warga sipil di sini adalah tanggung jawab kami dan mereka perlu tahu bahwa kami akan berdiri di sini sampai titik darah penghabisan,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 15 Februari 2022.

Seperti diketahui, situasi di perbatasan Ukraina dan Rusia semakin memanas setelah kedua negara menemui jalan buntu pada perundingan yang dilakukan untuk mengakhiri konflik keduanya.

Saat ini, ratusan ribu tentara baik dari pihak Rusia, Ukraina, maupun sekutu telah disiagakan untuk mengantisipasi Perang Dunia 3.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler