Turunkan Senjata dan Tolak Serang Ukraina, Sejumlah Tentara Rusia Terancam Hukuman Berat dari Vladimir Putin

25 Februari 2022, 18:43 WIB
Sejumlah tentara Rusia dilaporkan menurunkan senjata karena menolak perang dengan Ukraina hingga terancam dapat hukuman berat. /REUTERS/Baz Ratner

PR BEKASI – Beberapa tentara Rusia dilaporkan telah menurunkan senjata mereka karena tidak ingin terlibat dalam perang di Ukraina.

Hal tersebut dikatakan oleh seorang warga negara Ukraina yang berdomisili di Inggris terhadap radio LBC.

Berdasarkan informasi dari ibunya yang berada di Ukraina, warga Ukraina bernama Yuri tersebut mengatakan para tentara Rusia menolak terlibat dalam perang di ukraina.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Pecah, Ridwan Kamil Beri Pesan ke Warga RI: Kurangi Pertengkaran dari Hal Terkecil

Menurutnya, para tentara tersebut menolak mengikuti instruksi Presiden Rusia, Vladimir Putin yang telah memerintahkan serangan ke Ukraina.

"Saya baru saja berbicara dengan ibu saya, dia mengatakan bahwa beberapa tentara Rusia menurunkan senjata mereka dan mereka tidak ingin ikut perang,” katanya.

“Ya saya tidak tahu nomornya berapa dan saya belum melihatnya sendiri, tapi saya langsung menelepon di radio setelah itu. Saya pikir itu akan lebih jelas besok. Kita lihat saja nanti malam," tambahnya.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Dikenal Paling Cemburu dan Iri Melihat Orang Lain Bahagia, Sagitarius Salah Satunya

Yuri menambahkan bahwa para tentara Rusia yang menurunkan senjata dan menolak terlibat dalam perang terancam mendapatkan hukuman berat dari Vladimir Putin.

"Itu hal yang aneh untuk dilakukan tentara Rusia, Jika mereka terbukti melakukan itu, mereka akan diadili di pengadilan militer dan terancam mendapatkan hukuman berat," katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 25 Februari 2022.

Laporan tersebut datang pada Kamis, 24 Februari 2022 yang merupakan hari pertama di mana Vladimir Putin memerintahkan tentara Rusia untuk melancarkan serangan ke Ukraina melalui berbagai sisi mulai dari darat, udara, hingga laut.

Baca Juga: Dituduh Selingkuh dengan Kalina Ocktaranny, Ricky Miraza ke Vicky Prasetyo: Lo yang Menggiring Opini, Padahal…

Serangan Rusia ke Ukraina tersebut diketahui merupakan serangan terbesar di benua Eropa sejak Perang Dunia 2.

Akibat serangan tersebut, puluhan ribu warga Ukraina terpaksa untuk mengungsi ke negara tetangga.

Serangan Rusia ke Ukraina tersebut membuat mayoritas para pemimpin dunia mengirimkan kritik keras terhadap Vladimir Putin, salah satunya adalah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.

Baca Juga: Everton vs Man City pada 27 Februari 2022 di Liga Inggris: Prediksi Laga hingga Head to Head

"Ini adalah serangan yang direncanakan. Vladimir Putin adalah dalangnya. Vladimir Putin memilih perang ini dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya," katanya pada wartawan dalam konferensi pers di gedung Putih beberapa waktu lalu.

Joe Biden sendiri diketahui telah menhan pengiriman pasukan AS ke Ukraina mencegah perang meluas.

Akan tetapi, AS telah memperkuat sekutu NATO-nya di kawasan itu dengan pasukan dan pesawat tambahan.

Baca Juga: Laporan Roy Suryo Terkait Menag Ditolak Polda Metro Jaya, Polisi Ungkap Alasannya

Setelah berkonsultasi dengan G7 lainnya, Joe Biden mengumumkan langkah-langkah untuk menghambat kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis dalam mata uang utama dunia, bersama dengan sanksi terhadap bank dan perusahaan milik negara.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler