Chernobyl Diduduki Pasukan Rusia, Tingkat Radiasi Nuklir di Ukraina Alami Peningkatan

26 Februari 2022, 13:08 WIB
Tingkat radiasi nuklir di Ukraina meningkat setelah pasukan Rusia berhasil menduduki wilayah Chernobyl. /REUTERS/Gleb Garanich

PR BEKASI – Tingkat radiasi nuklir di Zona Eksklusi Chernobyl, Ukraina telah mengalami peningkatan sejak wilayah tersebut diduduki oleh pasukan Rusia.

Pengumuman tersebut dikeluarkan oleh Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara Ukraina (SNRIU) pada Jumat, 25 Februari 2022.

Seperti diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis, 24 Februari 2022 telah memerintahkan pasukannya untuk melancarkan serangan ke Ukraina.

Baca Juga: Sinopsis Film Interstellar, Fiksi Ilmiah Paling Akurat seputar Black Hole

Pada hari pertama serangan tersebut, pasukan Rusia diketahui berhasil menduduki situ pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang merupakan salah satu tempat tingkat radiasi nuklir tertinggi di Bumi.

Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB bahwa mereka telah kehilangan kendali atas batang bahan bakar radioaktif tinggi di Chernobyl.

“Di tangan pasukan Rusia, sejumlah besar plutonium-239 ini bisa menjadi bom nuklir yang akan mengubah ribuan hektar menjadi gurun yang mati dan tak bernyawa,” kata Kementerian Perlindungan Lingkungan Ukraina.

Baca Juga: Ikatan Cinta 26 Februari 2022: Nino Interogasi Catherine Soal Hilangnya Reyna, Al dan Rendy Siapkan Rencana

“Konsekuensi kemanusiaan dan lingkungan dari bencana semacam itu tidak memiliki batas, mereka akan menghasilkan konsekuensi yang mengerikan bagi orang-orang.” tambahnya.

Namun, IAEA mengatakan bahwa tingkat radiasi nuklir di Ukraina masih tetap rendah dan belum menimbulkan ancaman yang berbahaya bagi manusia.

“Tingkat radiasi nuklir di Chernobyl masih rendah dan tetap dalam kisaran operasional yang diukur di zona eksklusi sejak didirikan, itu belum dapat menimbulkan bahaya bagi publik,” katanya.

Baca Juga: One Piece 1042, Hubungan Spesial Shanks dan Gorosei Terungkap, Buah dari Permintaan Gold D. Roger

IAEA menambahkan bahwa SNRIU mengatakan peningkatan radiasi nuklir ydi Ukraina mungkin disebabkan oleh kendaraan militer Rusia yang melintasi tanah yang masih mengandung radiasi nuklir sejak bencana Chernobyl pada 1986 lalu.

Sebelumnya, parlemen Ukraina telah mengatakan bahwa data dari sistem pemantauan radiasi otomatis di zona eksklusi Chernobyl menunjukkan tingkat radiasi nuklir yang lebih tinggi dari biasanya.

“Tingkat radiasi gamma telah terlampaui pada sejumlah besar titik pengamatan", kata parlemen dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Drama Ikatan Cinta 26 Februari 2022: Papa Surya Marah Besar pada Nino, Al Justru Dapat Banyak Dukungan

“Karena sedang terjadi perang, maka saat ini tidak mungkin untuk menetapkan alasan perubahan latar belakang radiasi di zona eksklusi,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari SCMP, Santu, 26 Ferbruari 2022.

Alexander Grigorash, seorang pejabat di SNRIU mengatakan peningkatan tingkat radiasi nuklir di Chernobyl telah tercatat pada pukul 3.20 pagi kemarin waktu setempat.

Grigorash, yang merupakan wakil kepala di departemen keselamatan fasilitas nuklir otoritas, mengatakan dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena staf telah dievakuasi dari lokasi setelah pasukan Rusia mengambil alih Chernobyl.

Baca Juga: Hal yang Terjadi saat Invasi Ukraina oleh Rusia, PBB Sebut 100 Ribu Orang Alami Krisis

Membantah pernyataan Ukraina, juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan bahwa tingkat radiasi nuklir di Chernobyl tetap dalam batas normal.

Diketahui, ledakan di reaktor keempat pada pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl April 1986 lalu telah menyebabkan salah satu bencana lingkungan terparah di Bumi.

Setelah kejadian tersebut, sejumlah wilayah di sekitar perbatasan Ukraina dan Belarusia dijadikan zona eksklusi untuk mencegah penyebaran radiasi nuklir meluas.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler