PR BEKASI – Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Rusia dengan Ukraina di Ibu Kota Ukraina, Kiev pada Sabtu, 26 Februari 2022 hari ini.
Pertempuran tersebut terjadi di hari kedua serangan Rusia ke Ukraina di mana pihak berwenang mendesak warga Ukraina untuk membantu mempertahankan Kiev.
Namun, di tengah pertempuran yang semakin intens terjadi di seluruh Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengisyaratkan keterbukaan melakukan perundingan untuk mengakhiri pertempuran.
Baca Juga: Fahri Hamzah Tanggapi Wacana Penundaan Pemilu 2024: Kasihan Pak Jokowi, Dia Sedang Dikorbankan
Hal tersebut telah menimbulkan secercah harapan menuju perdamaian sejak Vladimir Putin memerintahkan pasukannya melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.
Seorang juru bicara Presiden Ukraina mengatakan bahwa Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin akan berkonsultasi dalam beberapa jam mendatang mengenai waktu dan tempat untuk perundingan tersebut.
Rusia sebelumnya mengatakan pihaknya menawarkan untuk bertemu di Ibu Kota Belarusia, Minsk, setelah Ukraina menyatakan kesediaannya untuk membahas menyatakan dirinya sebagai negara netral.
Baca Juga: Chernobyl Diduduki Pasukan Rusia, Tingkat Radiasi Nuklir di Ukraina Alami Peningkatan
Sementara itu, Ukraina telah mengusulkan Ibu Kota Polandia, Warsawa sebagai tempat perundingan.
Informasi tersebut dikatakan oleh juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov beberapa waktu lalu.
"Ukraina telah dan tetap siap untuk berbicara tentang gencatan senjata dan perdamaian Kami menyetujui usul Presiden Federasi Rusia," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.
Diketahui, Vladimir Putin memutuskan untuk melancarkan serangan ke Ukraina setelah berminggu-minggu mengirimkan ratusan ribu pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina.
Serangan Rusia ke Ukraina tersebut diketahui merupakan serangan terbesar di Eropa setelah era Perang Dunia 2 lalu dan diprediksi menjungkirbalikkan tatanan Eropa pasca-Perang Dingin.
Menurut Vladimir Putin, serangan tersebut dilakukan untuk menggulingkan pemerintahan Volodymyr Zelensky yang dituduhnya telah melakukan genosida terhadap komunitas penutur bahasa Rusia di kawasan Ukraina timur.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 26 Februari 2022, Evaluasi Hubungan dengan Pasangan, Yang Jomlo Lakukan Ini
Tak sampai di situ, Vladimir Putin juga telah melancarkan tuduhan terhadap Volodymyr Zelensky sebagai neo-nazi dan pengguna narkoba.
Tuduhan tersebut kemudian dibantah keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya dana mengatakannya sebagai tudduhan tak berdasar dan menjijikan.
Ukraina dan Rusia diketahui lahir dari yang sama, tepatnya saat negara berpaham komunis terbesar di dunia, Uni Soviet memutuskan untuk bubar pada 1991 lalu.
Setelah dalam waktu yang lama dipimpin oleh presiden yang pro-Rusia, Volodymyr Zelensky yang dilantik pada 2019 lalu menginginkan Ukraina untuk bergabung dengan NATO yang kemudian membuat Rusia marah.
Diketahui, saat ini mayoritas negara Barat telah memberikan sanksi berat terhadap Rusia yang dapat membuat ekonomi mereka hancur sehingga dapat menghentikan perang.***