UPDATE Corona di Dunia 18 Mei: Kasus Positif Naik di Brasil, Pusat Pandemi Bergeser ke Benua Amerika

18 Mei 2020, 07:58 WIB
PATUNG Crist the Reedemer di Rio de Janeiro, Brasil.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Kasus positif Covid-19 di dunia masih mengalami kenaikan dengan jumlah per Senin, 18 Mei 2020 telah menyentuh angka 4,7 juta warga dunia terpapar virus ini dengan angka kematian mencapai 316.519 kasus.

Amerika Serikat masih menjadi negara terdampak virus corona tertinggi dengan kasus positif mencapai 1,5 juta kasus setelah adanya penambahan 19.981 kasus baru dengan angka kematian mencapai 90.978.

Negara-negara seperti Italia, Prancis, dan Jerman mulai mengalami perlambatan kasus positif. Namun sebaliknya, Rusia, Spanyol, dan Inggris nampaknya mengalami peningkatan kasus hingga saat ini.

Negara lainnya yang juga bertambah drastis, salah satunya adalah Brasil yang dalam 24 jam terakhir mengalami penambahan kasus signifikan yakni 7.938 sehingga kini total ada 241.080 kasus.

Baca Juga: PSBB Bekasi Tahap Tiga, Berikut Syarat dan Cara Membuat Surat Izin bagi Masyarakat Dalam Kondisi Dar 

Bahkan sehari sebelumnya, Brasil melaporkan penambahan kasus baru yang melonjak drastis sebanyak 14.919 dalam 24 jam terakhir. Kini Brasil menempati posisi lima besar di bawah AS, Rusia, Spanyol, dan Inggris.

Dilansir BBC, Senin 18 Mei 2020, para ahli setempat telah memperingatkan bahwa angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari yang dipublikasikan, mengingat kurangnya pengujian.

"Brasil hanya menguji orang-orang yang berada di rumah sakit saja," kata Domingo Alves dari Universitas Medical School Sao Paulo.

Lebih lanjut, Alves memperkirakan bahwa jumlah kasus virus coroja sejatinya 15 kali lebih tinggi dari angka resmi yang dipublikasikan.

Baca Juga: Anggap Remeh Virus Corona, Indira Kalistha Kehilangan Puluhan Ribu Subscriber 

Dengan terus meningkatnya jumlah kasus baru, Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah dikritik keras di dalam dan luar negeri imbas penanganannya terhadap virus corona.

Bolsonaro terus menentang tindakan karantina wilayah atau lockdown. Dia bahkan meremehkan virus itu sebagai "flu kecil" dan mengatakan penyebaran Covid-19 tidak bisa dihindari.

Sebelumnya pada bulan April, Bolsonaro turut bergabung dengan para pengunjuk rasa menuntut agar karantina wilayah dicabut. Dia mengatakan karantina wilayah dapat merusak ekonomi negara tersebut, serta membawa pengangguran dan kelaparan.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich telah mengundurkan diri setelah kurang dari sebulan bekerja.

Teich mengundurkan diri setelah dirinya secara terbuka mengkritik keputusan Bolsonaro yang memungkinkan kembali membuka gym dan salon kecantikan.

Baca Juga: Dipanggil Corona, Seorang Wanita Jadi Korban Tindakan Rasis dan Dipukuli hingga Pingsan 

Peningkatan kasus infeksi virus corona di Amerika Latin

Baru-baru ini di Meksiko terjadi peningkatan kasus baru yang cukup masif yakni menjadi 47.144 kasus.

Sementara Ekuador melihat sistem kesehatannya telah runtuh pada bulan April lalu dengan kasus positif kini mencapai 33.182 kasus. Peru menjadi kasus positif terbanyak setelah Brasil di Amerika Latin dengan 92.273 kasus.

Terjadinya peningkatan tajam kasus-kasus baru di Amerika Latin telah membuat World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa Benua Amerika saat ini menjadi pusat penyebaran pandemi.

Pada bulan Maret, WHO telah menjuluki Eropa sebagai "pusat pandemi" tetapi wilayah tersebut perlahan-lahan mulai menerapkan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler