Monumen Holocaust di Kiev Hancur Terkena Rudal, Ukraina Minta Umat Yahudi Angkat Badan Lawan Rusia

2 Maret 2022, 20:12 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta umat Yahudi di seluruh dunia angkat badan untuk melawan Rusia setelah sebuah monumen peringatan Holocaust Rusia hancur oleh serangan rudal pasukan Rusia. /Valentyn Ogirenko/REUTERS

PR BEKASI – Pasukan Rusia dilaporkan telah menghancurkan monumen peringatan Holocaust dalam sebuah serangan rudal ke ibu kota ukraina, Kiev pada Selasa, 1 Maret 2022.

Diketahui, monumen tersebut dinamai situs peringatan Holocaust Babyn Yar yang dibangun untuk mengenang 70.000 hingga 100.000 umat Yahudi yang meninggal pada 1941 hingga 1943 oleh pasukan Nazi Jerman selama Perang Dunia 3.

Menanggapi hancurnya monumen Holocaust tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta umat Yahudi di seluruh dunia untuk ikut angkat badan melawan serangan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Viral Seorang Kakek Salat di Masjid Dibantu Pakai Kursi, Warganet Terenyuh

“Apa gunanya selama 80 tahun memperingati Holocaust jika dunia tetap diam ketika sebuah bom dijatuhkan di tempat yang sama di Babyn Yar? Setidaknya 5 tewas. Sejarah berulang," katanya.

Hancur Nya monumen peringatan Holocaust tersebut juga dikonfirmasi oleh kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.

“Baru saja ledakan kuat sedang berlangsung. Sebuah rudal menghantam tempat di mana situs peringatan Babyn Yar berada. Sekali lagi, orang-orang barbar ini membunuh para korban Holocaust,” katanya.

Baca Juga: 19 Hari Besar Nasional dan Internasional di Bulan Maret, dari Hari Perempuan hingga Hari Film

Serangan rudal Rusia terhadap monumen peringatan Holocaust tersebut juga mendapatkan kecaman dari Natan Sharanksy yang merupakan ketua dewan penasehat di situs tersebut.

“Kami mengutuk pemboman itu dan memperingatkan bahwa kebenaran tidak bisa menjadi korban perang,” katanya.

“Vladimir Putin berusaha untuk mendistorsi dan memanipulasi Holocaust untuk membenarkan serangan ilegal ke Ukraina yang berdaulat benar-benar menjijikkan,” tambahnya.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Raya Nyepi 2022, Bisa Diunggah di Medsos

Menurutnya, serangan Rusia tersebut merupakan simbol bahwa dia mulai menyerang Kiev dengan mengebom situs Babyn Yar sama seperti yang dilakukan oleh Nazi.

“Kami bekerja untuk melestarikan memori sejarah setelah beberapa dekade penindasan Soviet terhadap kebenaran sejarah, sehingga kejahatan masa lalu tidak akan pernah terulang lagi,” tambahnya.

Serangan tersebut diketahui merupakan serangan terparah di Kiev sejak Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Konflik Kalina Ocktaranny dan Vicky Prasetyo Memanas, Denny Darko: yang Salah Laki-laki

Vladimir Putin diketahui telah menyebut pemerintah Ukraina di bawah kepemimpinan Volodymyr Zelensky sebagai "neo-Nazi".

Namun, faktanya Presiden Ukraina adalah seorang keturunan Yahudi dan memiliki anggota keluarga yang meninggal selama peristiwa Holocaust.

Volodymyr Zelensky juga telah mendesak Rusia untuk segera menghentikan serangan mereka sebelum kedua pihak bertemu untuk melaksanakan perundingan damai lebih lanjut.

Baca Juga: HYBE dan YG Entertainment Akan Rilis Buku 'BLACKPINK IN YOUR KOREAN'

"Sangat penting untuk setidaknya menghentikan pengeboman orang, hentikan pengeboman dan kemudian duduk di meja perundingan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Hill, Rabu, 2 Maret 2022.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: The Hill

Tags

Terkini

Terpopuler