NATO Tolak Lindungi Ukraina dari Serangan Rusia: Kami Bukan Bagian dari Konflik Ini

5 Maret 2022, 14:24 WIB
Demonstran berkumpul di depan layar untuk menonton siaran langsung pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy selama rapat umum anti-perang di Tbilisi, Georgia, 4 Maret 2022. /REUTERS/Irakli Gedenidze/

PR BEKASI - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menolak permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, untuk melindungi wilayah udaranya dari gempuran rudal dan pesawat tempur Rusia. 

Penolakan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg lantaran tak ingin ikut terseret dalam perang Ukraina dan Rusia. 

Meski demikian, negara-negara Eropa berjanji pada Volodymyr Zelensky akan memberikan lebih banyak sanksi untuk menghukum Presiden Rusia Vladimir Putin. 

"Kami bukan bagian dari konflik ini," kata Jens Stoltenberg, yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, Sabtu, 5 Maret 2022.

Baca Juga: Mohammed bin Salman dan Vladimir Putin Pertahankan OPEC Demi Stabilitas Pasar Energi

Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO hanya memiliki tanggung jawab untuk mencegah perang terjadi di luar Ukraina, terutama negara-negara sekutu. 

"Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina," kata Jens Stoltenberg. 

"Karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan, dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," sambungnya. 

Jens Stoltenberg juga mengatakan bahwa tidak seharusnya NATO mengirimkan pesawat dan pasukan yang beroperasi di wilayah Ukraina. 

Baca Juga: Netflix Korea Unggah Video Song Kang Main Piano, Warganet: Aku Mau Mati

"Kita seharusnya tidak memiliki pesawat NATO yang beroperasi di wilayah udara Ukraina atau pasukan NATO yang beroperasi di wilayah Ukraina," kata Jens Stoltenberg.

Volodymyr Zelenskiy tentu saja mengecam keras keputusan itu, dan menilai bahwa NATO telah memberi Rusia lampu hijau untuk terus melanjutkan serangan terhadap Ukraina. 

"Hari ini ada KTT NATO, KTT yang lemah, KTT yang membingungkan, KTT di mana jelas bahwa tidak semua orang menganggap pertempuran untuk kebebasan Eropa sebagai tujuan nomor satu," tuturnya. 

"Hari ini, pimpinan aliansi memberi lampu hijau untuk pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina, setelah menolak untuk menetapkan zona larangan terbang," kata Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Tangmo Nida Tewas Mengenaskan, Ibunda Sang Artis Thailand Buat Geger dengan Minta Kompensasi Rp13 Miliar

Diketahui, sejauh ini dukungan untuk Ukraina hanya datang dalam bentuk sanksi ekonomi internasional terhadap Rusia, dan juga pasokan senjata dari negara-negara NATO.

Selain itu, Barat juga berjanji akan memberi lebih banyak bantuan kemanusiaan, persediaan penting, dan dukungan militer sebelum berperang untuk Ukraina. 

Sementara itu, Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk membatasi akses Rusia ke Dana Moneter Internasional. 

Meski ada beberapa negara yang membantu Ukraina, Diplomat Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa yang bisa mengakhiri perang saat ini hanyalah Vladimir Putin. 

"Ini perang Putin, dan hanya Putin yang bisa mengakhirinya. Jika seseorang mengharapkan sanksi dapat menghentikan perang besok, mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan," tutur Josep Borrell.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler