PR BEKASI - Rusia baru-baru ini dikabarkan melancarkan serangan ke pangkalan militer di Ukraina Barat.
Dilaporkan terdapat puluhan orang yang menjadi korban dari serangan Rusia ke Ukraina tersebut.
Korban meninggal akibat serangan di pangkalan militer utama di Ukraina Barat itu diinformasikan mencapai 20 orang.
Itu terjadi tak lama setelah Kremlin memperingatkan bahwa jalur pasokan barat ke negara yang diperangi merupakan "target yang sah", sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Guardian pada 13 Maret 2022.
Dikabarkan ada dua ledakan besar yang terjadi pada hari Minggu waktu setempat.
Ledakan tersebut terjadi di pangkalan yang berada di Yavoriv, 12km dari perbatasan Polandia.
Serangan rudal tersebut dikabarkan terjadi pada pukul 05.45 waktu setempat.
Seorang pekerja yang bergegas ke tempat kejadian bersama rekan-rekannya mengungkap kesaksiannya terkait ledakan itu.
"Jendela saya bergetar. Seluruh rumah bergetar," katanya.
Baca Juga: iKon Cover Lagu JIKJIN TREASURE, Berikut Profil 6 Membernya dari Jay hingga Chan
"Gelap. Langit menyala dengan dua ledakan," lanjutnya.
Dia menjelaskan jika terdapat 20 orang yang menjadi korban meninggal.
Sementara itu, ada 19 ambulans dengan sirene yang terlihat dari arah pangkalan, kata seorang saksi mata, menurut Reuters. Tujuh ambulan lainnya dikabarkan melaju menuju fasilias tersebut.
Baca Juga: Kim Se Jeong Ingin Bertemu Sang Ayah yang Tinggal di Indonesia, Pandemi Covid-19 jadi Kendalanya
Pihak administrasi militer regional Lviv menyampaikan jika serangan udara terjadi di pusat internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan (International Centre for Peacekeeping and Security) di Yavoriv.
Sebagai informasi, pusat keamanan itu berada sekitar 50km barat Lviv, yang menjadi pangkalan militer besar. Mencakup pusat pelatihan tentara, terutama untuk misi penjaga perdamaian.***