Sempat Divonis Hanya Bertahan Hidup 3 Hari, Remaja Kembar Dempet Bersiap Jalani Fase Dewasa

9 Juni 2020, 06:00 WIB
KEMBAR siam Carmen dan Lupita /Daily Mail/

PR BEKASI - Tayangan dokumentasi "Two Sisters, One Body" yang tayang di Channel 4 beberapa waktu lalu membuat warga di Negeri Paman Sam Amerika Serikat dan warganet merasa tersentuh.

Mereka mengaku terinspirasi oleh sosok kembar siam satu tubuh dua kepala, Carmen dan Lupita.

Keduanya lahir dengan kondisi kembar omphalopagus. Artinya masing-masing memiliki jantung yang terpisah dengan sepasang lengan, sepasang paru-paru, dan satu perut.

Baca Juga: Ojek Sudah Bisa Angkut Penumpang Saat PSBB Transisi Kecuali di 66 RW Zona Merah Ini 

Mereka juga berbagi tulang rusuk, hati, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan organ reproduksi.

Namun meski lahir dengan fisik yang kompleks, layaknya remaja normal, warga Connecticut berusia 18 tahun itu terlihat ceria. Saat ini mereka bersiap meninggalkan usia sekolah dan memulai fase dewasa, di antaranya dengan kursus mengemudi.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail, saat lahir, dokter memperkirakan Lupita dan Carmen hanya akan mampu bertahan hidup selama tiga hari.

Namun lahir pada tahun 2002, kini keduanya yang tak mungkin terpisahkan tumbuh menjadi pribadi unik.

Baca Juga: Perhatian, WHO Ubah Pedoman Penggunaan Masker Cegah penularan Virus Corona 

Si kembar kelahiran Meksiko ini pun menunjukkan kemampuan beradaptasi menjalani kehidupan satu sama lain. Termasuk dalam mengemudi. Saat Carmen mendapat instruksi bagaimana mengemudi dari ayahnya, Lupita dengan antusias ikut memperhatikan.

Yeah, that's right. Kembar siam pun bisa menyetir. At least, I hope so,” ujar sang ayah.

Mengemudi bagi Carmen dan Lupita bukan hal mudah karena memerlukan refleks dari keduanya, sementara masing-masing berada dalam satu tubuh.

Carmen yang berada di posisi tangan dan kaki bagian kanan mengatakan, “Kakiku sebelah kanan dan sedikit lebih tinggi dari Lupi, jadi kupikir aku yang menginjak gas. Tapi semua tak seperti itu, kami perlu sinkronisasi.”

Baca Juga: Keisuke Honda Kritik Sikap Pemerintah Jepang, Abstain Pada Polemik Hongkong-Tiongkok 

Mengendalikan kemudi pun bukan persoalan sederhana karena perlu kerja sama refleks dan fokus.

Tak hanya menangkap momen inspirasional, pemirsa pun dibuat terenyuh kala keduanya mengungkap ketakutan sebagai warga imigran Meksiko di Amerika Serikat. Carmen dan Lupita mengaku takut dipulangkan.

Terbilang sehat dan kompak, Lupita dan Carmen ternyata harus menghabiskan waktu bertahun-tahun menjalani terapi fisik untuk membuat sinkron seperti saat ini. Di usia balita, mereka mempelajari cara duduk dan berjalan.

Dokter sempat mempertimbangkan untuk memisahkan keduanya tetapi operasi pemisahan tidak mungkin dilakukan dengan aman karena Lupita dan Carmen berbagi terlalu banyak organ vital dan tulang belakang bagian bawah.

Baca Juga: Campuran Air Tonik dan Seng Dikabarkan Bisa Sembuhkan Penyakit Covid-19, Simak Faktanya 

Dan meskipun kembar, keduanya memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Carmen misalnya unggul di sekolah dan kecerdasan mambuatnya lebih cepat beradaptasi sementara Lupita lebih tenang. Carmen juga hobi bermake-up sedangkan Lupita lebih suka “polos”.

Ditanya soal cita-cita, Carmen dan Lupita sama-sama ingin berkarier sebagai dokter hewan atau apa pun yang berhubungan dengan peternakan. Mengenai kemungkinan pemisahan fisik dengan bantuan teknologi dan lainnya, kakak beradik ini dengan tegas menolak.

“Kita sudah biasa bersama, itu saja," ungkap Carmen yang diiyakan Lupita.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler