Ketegangan Meningkat, Australia Sebut Tiongkok Tidak Miliki Itikad Baik Selidiki Asal Mula Covid-19

9 Juni 2020, 07:27 WIB
Ilustrasi. Bendera negara Republik Rakyat China dan negara Australia. /ANTARA/Shutterstock/

PR BEKASI - Australia pada Senin, mengatakan bahwa Tiongkok tetap tidak menanggapi permohonan selama berminggu-minggu untuk meredakan ketegangan antara dua negara mitra dagang tersebut.

Ketegangan antara Australia dan Tiongkok meningkat setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona baru itu.

Australia telah bersikeras mengatakan bahwa seruan untuk penyelidikan independen terhadap pandemi COVID-19, yang katanya kemungkinan besar berasal dari pasar satwa liar di kota Wuhan di Tiongkok, tidak secara politis ditujukan kepada Beijing.

Baca Juga: Diego Maradona Dikabarkan Alami Obesitas Usai Lockdown, Cek Faktanya 

Dilansir dai Global News oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 9 Juni 2020, Tiongkok menuduh Australia memainkan “tipuan kecil” dan duta besar Tiongkok untuk Australia memperingatkan bahwa konsumen Tiongkok dapat memboikot produk-produk Australia jika Australia melakukan penyelidikan asal-usul COVID-19.

Sejak itu, Tiongkok juga telah menghentikan impor daging sapi dari empat pengolah daging terbesar di Australia dan memberlakukan tarif yang lumayan tinggi untuk impor jelai atau sereal pakan ternak, meskipun kedua belah pihak mengatakan langkah-langkah itu tidak berhubungan dengan percekcokan terkait pandemi.

Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham, yang selama berminggu-minggu telah meminta pengadaan diskusi dengan mitranya dari Tiongkok, mengatakan Beijing telah mengabaikan permintaan Canberra.

Baca Juga: Sempat Divonis Hanya Bertahan Hidup 3 Hari, Remaja Kembar Dempet Bersiap Jalani Fase Dewasa 

“Sayangnya, permintaan kami untuk diskusi sejauh ini telah ditanggapi secara negatif. Hal itu mengecewakan,” kata Birmingham kepada radio Australian Broadcasting Corp (ABC) pada Senin, 8 Juni 2020.

“Itu mengecewakan,” ucapnya.

Sejauh ini, Tiongkok adalah pasar ekspor terbesar Australia, dengan nilai lebih dari 30 persen ekspor Australia.

Secara keseluruhan hubungan kedua negara sudah menjadi tegang di tengah tuduhan Australia tentang campur tangan Tiongkok dalam urusan dalam negeri dan kekhawatiran tentang apa yang dilihat Australia sebagai pengaruh Tiongkok yang terus berkembang di kawasan Pasifik.

Baca Juga: Bermasalah Soal Hak Cipta, Twitter, Facebook, dan Instagram Kompak Hapus Video Kampanye Donald Trump 

Pada Jumat, 5 Juni 2020, pemerintah Tiongkok menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Australia, dengan alasan diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang Tiongkok sehubungan dengan pandemi virus corona.

Namun, Canberra membantah adanya diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap warga Tiongkok di Australia.

Sebuah pemungutan suara untuk surat kabar The Australian pada Senin menunjukkan bahwa 79 persen warga Australia mendukung upaya investigasi global untuk mengetahui asal-usul virus corona baru.

Namun, sebuah surat kabar Australia yang diterbitkan pada Senin, 8 Juni 2020 ini menunjukkan 79 persen orang Australia mendukung desakan untuk penyelidikan virus corona secara global.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Global News

Tags

Terkini

Terpopuler