PR BEKASI - Seorang mantan mata-mata Rusia, Aliia Roza, baru-baru ini mengungkap soal niatan Presiden Vladimir Putin soal serangnnya ke Ukraina.
Mantan mata-mata Rusia itu bahkan memberikan peringatan mengerikan kepada media luar negeri, dan menyinggung soal sikap Vladimir Putin.
Bahkan mantan mata-mata Rusia itu sampai menyalahkan Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina.
"Putin akan berjuang sampai akhir karena dia tahu kekalahan akan menodai reputasinya di Rusia," ujar Aliia mengutip dari TMZ pada Selasa, 15 Maret 2022.
Baca Juga: Update Corona Dunia Hari Ini, Kasus Kematian Harian Covid-19 Indonesia Tertinggi di Posisi Keempat
Perempuan yang kini menjadi pengusaha dan pilantropis ini mengungkapkan bahwa ia benar-benar dilatih dalam program militer Rusia yang sama-sama membesarkan Putin.
Bahkan ia menyebut peserta pelatihan belajar bagaimana tetap tenang dan berdarah dingin dalam situasi yang sangat menegangkan.
Usai suaminya yang sempat berkuasa dipenjara, Aliia melarikan diri karena dia takut pada teman-teman dan keluarganya di Rusia Ukraina, karena Putin benci kehilangan.
Perempuan yang lahir di bekas Uni Soviet ini mengungkapkan bahwa dirinya dipaksa menjadi mata-mata Rusia saat dirinya masih remaja.
Baca Juga: Elma Theana Kecewa pada Ferry Irawan, Berikut Penyebabnya
Aliia mengaku diajari untuk merayu pria dan wanita, dan sering mendapatkan kekerasan seksual yang dilakukan atasannya sepanjang jalan.
Ia juga harus menyusup ke geng kriminal pemasok narkoba dengan berpura-pura menjadi pelacur, hingga akhirnya jatuh cinta pada pemimpin geng itu.
Namun penyamaran Aliia terbongkar, dan geng pemasok narkoba itu langsung membawanya ke hutan dan mulai memukulinya. Beruntung pemimpin geng itu masuk dan menyelamatkan hidupnya.
Kisah asmara Aliia dan pria tersebut kandas, hingga akhirnya dia menikah dengan seorang oligarki dan memiliki seorang putra,
Aliia melarikan diri dengan putranya dan hidup berpindah-pindah dari Swiss ke London, dan kini menetap di California.
Kini ia hidup di sebuah rumah mewah di Beverly Hills, dan menjalankan sebuah perusahaan Public Relation (PR).***