Sejalan dengan Profesor di Italia, Dokter di AS Klaim Covid-19 Melemah dan Tidak Terlalu Menular

9 Juni 2020, 20:34 WIB
ILUSTRASI virus corona (Covid-19).* /- Foto: Pixabay/BlenderTimer

PR BEKASI - Sejumlah dokter dan ahli mulai mengklaim bahwa virus corona atau Covid-19 saat ini sudah melemah dan tidak lagi terlalu menular daripada di awal kemunculan pandemi global tersebut.

Hal tersebut disebabkan, kata para ahli, saat ini lebih sedikit pasien yang membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas ketika mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Dilansir dari FR 24 News, Selasa 9 Juni 2020, Dr. Donald Yealy dari Pusat Medis Universitas Pittsburg Amerika Serikat mengatakan penyakit ini sudah menjadi 'kurang kuat' dalam hal penularannya.

Baca Juga: Sakit Hati Karena Diejek sebagai Lelaki Tak Berguna, Pria Ini Tega Habisi Nyawa Pacar 

"Virus dapat berubah. Beberapa model menunjukkan bahwa daya (telah) berkurang," kata Dr. Donald Yealy.

Ia mengatakan bahwa fasilitasnya di Pittsburg telah merawat lebih dari 500 pasien Covid-19 sejak Maret 2020. Tetapi dalma dua minggu terakhir, lebih sedikit pasien yang membutuhkan ventilator.

"Kurang dari empat persen dari tes dan hanya 0,2 persen dari tes pada pasien tanpa gejala, kembali positif," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Ungkapannya muncul ketika para ahli di Italia belum lama ini mengatakan bahwa 'virus tidak ada lagi'.

Baca Juga: Kematian Global Capai 400.000 Kasus, Presiden Brasil Dituduh Manipulasi Angka Kematian Virus Corona 

Berbicara dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah, Profesor Alberto Zangrillo mengatakan bahwa pasien menunjukkan jumlah virus jauh lebih kecil yang ada dalam sistem dibandingkan dengan pasien yang dirawat di bulan Maret dan April.

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa virus telah berubah. Kami mengatakan bahwa interaksi antara virus dan tuan rumah telah benar-benar berubah," kata dia.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hal ini bisa disebabkan oleh karakteristik inang atau virus dan mengatakan bahwa para ahli belum mengidentifikasi ini.

Studinya bersama Dr. Clementi direktur laboratorium mikrobiologi dengan cara membandingkan sampel dari pasien di RS Milan pada Maret 2020 dengan pasien di RS yang sama pada Mei 2020.

Baca Juga: Hadiri Sidang Perdana Pembunuhan George Floyd, Derek Chauvin Didakwa Kurungan 40 Tahun Penjara 

Dr. Clementi dan Profesor Zangrillo mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa hasilnya tidak ambigu atau tidak jelas.

"Perbedaan yang sangat signifikan antara viral load pasien yang dirawat Maret 2020 dibandingkan dengan yang dirawat Mei 2020," ucapnya.

Meskipun Profesor Zangrillo mengklaim hal itu, akan tetapi banyak dokter tetap skeptis terhadap hasil tersebut dan World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa tingkat keparahan dan penularan Covid-19 masih belum berubah.

Para ahli di Inggris mengatakan bahwa studi tentang perusahaan genetik pada virus tidak mendukung teori Profesor Zangrillo bahwa virus menjadi kurang kuat.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: France24

Tags

Terkini

Terpopuler