Rusia Diwaspadai Siapkan Senjata Biologis Virus Cacar di Ukraina, Dapat Sebabkan Pandemi yang Lebih Mematikan

17 Maret 2022, 09:20 WIB
Rusia dilaporkan tentang mempersiapkan senjata biologis yang mengandung virus cacar untuk digunakan di Ukraina yang dapat menyebabkan pandemi yang lebih mengerikan dari Covid-19. /REUTERS/Lee Jae Won /

PR BEKASI – Para ahli memperingatkan bahwa Rusia tengah mempersiapkan senjata biologis dan kimia, yang mengandung virus cacar, untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. 

Serangan senjata biologis tersebut disebut-sebut berisiko menimbulkan pandemi yang lebih mengerikan dari virus Covid-19. 

Laporan tersebut pertama kali disebarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia yang menuduh Amerika Serikat (AS) sedang mengembangkan senjata biologis dan kimia di Ukraina. 

Baca Juga: Tampil 'Tengil' saat Jumpa Pers, Denny Darko Bongkar Kejanggalan dari Bahasa Tubuh Doni Salmanan

Tuduhan tersebut kemudian dianggap oleh AS sebagai pengalihan isu bagi Rusia untuk membenarkan mereka menggunakan senjata biologis dan kimia dalam perang dengan Ukraina. 

Sementara itu, ahli senjata kimia bernama Hamish de Bretton Gordon mengatakan, bahwa dia khawatir Rusia dapat merebut salah satu laboratorium penelitian Ukraina, dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk melepaskan senjata biologis. 

Bahkan, dirinya memperingatkan bahwa Rusia di bawah arahan Presiden Vladimir Putin dapat beresiko menggunakan senjata biologis yang dapat menimbulkan pandemi yang lebih mengerikan dari virus Covid-19. 

"Jika Anda menghubungkan Covid-19 dengan sesuatu seperti Ebola, maka Anda memiliki masalah besar. Rusia dapat menggunakan laboratorium Ukraina untuk melepaskan senjata biologis,” katanya. 

Baca Juga: 17 Twibbon Hari Perawat Nasional 2022 Bertepatan dengan HUT PPNI, Gratis!

"Itu akan ideal, mereka bisa menyalahkan AS dan Ukraina atas penggunaan senjata biologis. Kesempatan untuk merebut laboratorium Ukraina akan menjadi penentu kemenangan bagi Rusia," tambahnya. 

Sementara itu, ahli spesialis penyakit dalam Dr Marc Siege mengatakan bawah terdapat dua virus dalam senjata biologis Rusia yang harus diwaspadai.  

Dua virus tersebut adalah Variola mayor dan Variola minor yang diketahui menyebabkan cacar. 

Menurutnya, cacar menjadi agen senjata biologis yang ideal karena mudah menular dan menyebar dalam bentuk aerosol dan kekebalan yang pernah diberikan oleh vaksin cacar telah lama memudar. 

Jika terjadi wabah cacar buatan, pembaruan program vaksinasi akan diperlukan bersama dengan isolasi mandiri bagi orang yang terinfeksi. 

Baca Juga: Bocoran One Piece 1044: Lucci Akui Luffy Mampu Kalahkan Kaido, Nico Robin Dikepung CP0

Menurut Dr. Siege, virus cacar sendiri pertama kali digunakan sebagai senjata biologis pada tahun 1763. 

Pada saat itu, pasukan Inggris diduga memberikan selimut yang sudah terkontaminasi virus penyebab cacar kepada penduduk asli Amerika Indian untuk menyebabkan epidemi. 

“Lebih dari setengah suku yang terkena dampak tewas sebagai akibatnya, menurut beberapa catatan sejarah,” katanya,” dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 17 Maret 2022. 

Cacar sendiri diketahui memiliki gejala awal demam dan muntah yang kemudian diikuti dengan sariawan dan ruam kulit yang berkembang menjadi luka melepuh berisi cairan nanah dan meninggalkan bekas luka setelah sembuh. 

Berkat pemberian vaksin, virus cacar diyakini telah dimusnahkan di alam liar, dengan kasus terakhir yang terjadi secara alami telah didiagnosis pada tahun 1977 dan WHO menyatakan cacar telah diberantas pada tahun 1980. 

Sebelumnya, diperkirakan 15 juta kasus infeksi cacar terjadi setiap tahun dengan sekitar 30 persen terbukti fatal dan tingkat kematian menjadi yang tertinggi di antara bayi pada saat itu.***

 
Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler