Hanya China yang Mampu Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina, Tokoh Intelijen Inggris Ungkap Pendapatnya

17 Maret 2022, 12:01 WIB
Ilustrasi perang. Hanya China yang mampu menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina, kata pengamat. /Pixabay/ArmyAmber/

PR BEKASI - Invasi Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut, disebutkan pengamat, bahwa hanya China yang mampu menghentikannya. 

Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina memancing berbagai pihak untuk ikut serta di dalamnya.

Karena hal itu pula, Rusia mendapatkan berbagai sanksi dari negara-negara di dunia atas tindakan yang mereka lakukan.

Baca Juga: Rusia Diwaspadai Siapkan Senjata Biologis Virus Cacar di Ukraina, Dapat Sebabkan Pandemi yang Lebih Mematikan

Namun benarkah hanya China yang mampu menghentikan invasi yang dilakukan oleh Rusia?

Mari simak berikut penjelasannya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari DailyMail pada Kamis, 17 Maret 2022, Mantan Kepala MI6, Sir Alex Younger mengatakan, hanya Xi Jinping dari China yang dapat mempengaruhi pemimpin Rusia dan menghentikan invasi Ukraina.

Sir Alex Younger, tokoh intelijen Inggris itu, mengatakan hanya Xi Jinping yang dapat mempengaruhi Putin, sebelumnya diketahui bahwa Beijing tidak mengutuk, dan memberikan sanksi atas invasi yang dilakukan Rusia pada Ukraina.

Begitu pula saat pemungutan suara PBB bulan lalu, Beijing tidak memberikan suaranya dan bersikap netral.

Baca Juga: The Minions Alami Kejadian Tak Terduga di Babak 32 Besar All England 2022, Marcus Gideon: Sempet Tidak Enak

Beberapa negara komunis saat ini mungkin tengah  berjalan di atas tali diplomatik untuk melestarikan hubungan perdagangan dengan Rusia. Tetapi ada tanda-tanda meningkatnya frustasi China atas agresi Putin.

Dampak dari adanya Invasi terhadap Ukraina ini mampu mempengaruhi keadaan ekonomi berbagai negara. Bahkan Rusia sendiri pun terdampak oleh kelakuannya sendiri, saat ini Moscow tengah meminta bantuan China untuk membantu mereka dalam keuangan.

Rusia juga tengah berdiskusi terkait minyak yang akan diekspor ke berbagai negara, termasuk India untuk mendapatkan kembali konsumen setelah pernyataan resmi Eropa yang akan memutus energi dari Rusia dalam bentuk apapun.

Sebelumnya ada Amerika Serikat hingga Australia yang memberikan sanksi tegas terhadap Rusia hingga akhirnya Rusia memasukan negara-negara tersebut sebagai negara yang bukan sekutu dari Rusia.

Sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan meredanya invasi yang dilakukan oleh Rusia.

Bahkan beredar kabar bahwa Rusia tengah mencari pasukan untuk melancarkan aksinya itu.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler