Donald Trump: Teknik Menekan Leher Tersangka Terkadang Diperlukan Polisi  

13 Juni 2020, 19:24 WIB
Donald Trump. /AFP/Jim Watson/

 

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, metode chokehold atau menekan leher yang digunakan sejumlah polisi di Amerika Serikat untuk melumpuhkan tersangka ”secara umum” sebaiknya dilarang.

Akan tetapi, hal itu mungkin diperlukan dalam situasi berbahaya.

"Jika seorang perwira polisi terlibat perkelahian sengit dan dia meraih seseorang... Anda harus berhati-hati," ujar Donald Trump dalam wawncara dengan Fox News seperti dilansir dari New Straits Times, Sabtu 13 Juni 2020.

Donald Trump mengatakan, konsep menekan leher tersangka terdengar sangat murni dan betul-betul sempurna.

Baca Juga: Demonstran Kematian George Floyd Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

Akan tetapi, menurut Donald Trump, pelarangan menggunakan metode itu, seperti tuntutan demonstran yang geram oleh kematian George Floyd, akan lebih bagus.

"Secara umum begitu," ujarnya.

Donald Trump berjanji akan membuat "rekomendasi yang sangat kuat" untuk kepolisian.

Dalam rekaman wawancara Kamis 11 Juni 2020 waktu Washington, Donald Trump menanggapi seruan dari seluruh penjuru Amerika Serikat agar polisi menghentikan penggunaan metode tersebut ketika melakukan penangkapan.

Baca Juga: Kenapa Manusia Tak Pernah Lihat Alien? Fisikawan: Mungkin Mereka Sedang Hibernasi

Teknik menekan leher atau penguncian leher adalah cara melumpuhkan seseorang dengan aman, tetapi berisiko besar membunuh tersangka.

George Floyd meninggal dunia di Minneapolis setelah polisi menekan lehernya dengan lutut tanpa henti selama hampir 9 menit.

Polisi tersebut mengabaikan permohonan George Floyd yang tengah sekarat akibat tak bisa bernapas.

Minneapolis kini sepakat melarang metode menekan leher saat polisi melumpuhkan tersangka.

Di New York, seorang warga Afrika-Amerika lain yang tidak bersenjata, Eric Garner, meninggal pada 2014 setelah polisi menekan lehernya ketika melakukan penangkapan.

Ditanya tentang protes terhadap kebrutalan polisi, Donald Trump mengatakan bahwa dia ingin "melihat penegakan hukum yang benar-benar berbelas kasih tetapi kuat."

"Ketangguhan kadang-kadang yang paling berbelas kasih," katanya.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: New Straight Times

Tags

Terkini

Terpopuler