Kediaman Presiden Rusia Diserang Bom Molotov, Vladimir Putin: Hanya Tuhan yang Tahu Takdir Saya

24 Maret 2022, 17:00 WIB
Seorang pria terlihat menyerang Istana Kremlin yang merupakan kediaman resmi Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan menggunakan bom molotov. /TikTok/@der_di123

PR BEKASI – Tempat kediaman resmi Presiden Rusia, Istana Kremlin di Moskow dilaporkan telah mendapatkan serangan bom molotov pada Rabu, 23 Maret 2022 kemarin.

Serangan ke Istana Kremlin, kediaman Vladimir Putin tersebut pertama kali diunggah pada aplikasi berbagai video TikTok oleh akun @den_di123.

Video TikTok tersebut menunjukan saat seorang pria menggunakan pakaian hitam melempar bom molotov ke tembok benteng Istana Kremlin.

Setelah melempar bom molotov, terlihat api mulai berkobar di tembok benteng Istana Kremlin.

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Informasi Minyak Goreng Kemasan Terbuat dari Minyak Babi, Berikut Faktanya

Sampai artikel ini dibuat, masih belum diketahui identitas pelaku serangan bom molotov tersebut.

Namun, diduga pelaku melakukan serangan bom molotov ke Istana Kremlin sebagai bentuk protes terhadap Vladimir Putin terkait serangan Rusia ke Ukraina.

Diketahui, ini bukan pertama kalinya Putin mendapatkan percobaan pembunuhan selama dirinya menjabat sebagai Presiden Rusia.

Dalam sebuah film dokumenter yang dibuat oleh sutradar AS bernama Oliver Stone pada 2017 lalu, Vladimir Putin mengatakan dirinya sedikit khawatir terkait ancaman pembunuhan yang banyak diterima olehnya.

Baca Juga: Update Corona Indonesia Kamis 24 Maret 2022: Ada Tambahan 5.808 Kasus Covid-19 Baru Hari Ini

Namun, dirinya meyakini bahwa hal tersebut merupakan bukti bahwa kepemimpinannya telah berjalan dengan baik.

"Pepatah Rusia mengatakan bahwa mereka yang ditakdirkan untuk digantung tidak akan tenggelam. Hanya Tuhan yang tahu takdir saya,” katanya

Diketahui, saat ini warga Rusia semakin sering melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Kremlin sebagai akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Barat terkait serangan ke Ukraina

Menanggapi demonstrasi tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa Rusia tidak siap mendapatkan sanksi berat yang dijatuhkan oleh Barat tersebut.

Baca Juga: Tiket Mulai Rp14.000 Bisa ke Garut, Reaktivasi Jalur Kereta Api Lintas Cibatu-Garut Resmi Selesai

“Ketika mereka membekukan cadangan bank sentral, tidak seorang pun yang memprediksi sanksi apa yang akan dijatuhkan Barat dapat membayangkan hal itu,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 24 Maret 2022.

Tak hanya mendapatkan protes dari warga Rusia, Vladimir Putin juga mendapatkan pukulan lain salah satu sekutu utamanya yang dilaporkan mengundurkan diri dari perannya dan meninggalkan Rusia karena serangan ke Ukraina.

Kepergian Anatoly Chubais yang dilaporkan telah disebut-sebut sebagai pejabat tingkat tertinggi yang memutuskan hubungan dengan Istana Kremlin atas serangan ke Urkaian yang masih terjadi hingga saat ini.

Ada kemungkinan hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan pejabat Rusia lainnya yang skeptis terhadap tindakan Vladimir Putin untuk meninggalkan Istana Kremlin.

Diketahui, sampai saat ini Presiden Rusia belum memutuskan untuk menghentikan serangan Ukraina.

Bahkan, Vladimir Putin malah mengeluarkan ancaman untuk menggunakan senjata nuklir jika Ukraina tidak segera menyerah pada Rusia.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler