Gunung Berapi Taal di Filipina Meletus, Warga Sekitar Diungsikan ke Tempat yang Lebih Aman

27 Maret 2022, 13:18 WIB
Ilustarasi Gunung Meletus. Gunung Berapi di Taal, Manila, Filipina meletus. /Pixabay/WikiImages

PR BEKASI - Aktivitas gunung berapi Filipina kemarin semakin meningkat, terbukti terus mengirim abu dan uap ratusan meter ke arah langit.

Gunung berapi Taal di tengah sebuah danau di selatan Manila, Filipina berdentum dengan ledakan pendek pada pukul 7.22 pagi kemarin waktu setempat.

Letusan gunung berapi menandakan ledakan susulan yang memicu aliran gas, abu, dan puing vulkanik yang berbahaya dan bergerak cepat, serta tsunami.

Baca Juga: Hari Besar Nasional dan Internasional April 2022, Ada Hari Kartini dan Konferensi Asia Afrika

Badan seismologi menghimbau warga yang tinggal di sekitar danau dievakuasi untuk tetap siaga terhadap kondisi gunung berapi.

Letusan awal diikuti oleh aktivitas freatomagmatik yang hampir terus menerus mengirimkan gumpalan yang membentang 1.500 meter ke udara.

Menurut Princess Cosalan, seorang ilmuwan Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, letusan freatomagmatik terjadi ketika batuan cair bersentuhan dengan air bawah tanah atau permukaan.

Baca Juga: Diserang dari Berbagai Arah, Lettu Iqbal Gugur dan 9 Prajurit Terluka Akibat Serangan KKB Papua

Dia mengatakan bahwa emisi abu dan uap telah mereda dalam beberapa jam setelah ledakan awal, tetapi sensor itu terus mendeteksi kemungkinan akan ada gempa vulkanik dan letusan susulan.

"Ada intrusi magmatik di Kawah Utama yang selanjutnya dapat mendorong letusan berikutnya," kata Cosalan, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Japan Today, pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Kelvin John Reyes, juru bicara pertahanan sipil regional, seluruh warga di lima desa dengan lebih dari 12.000 orang tinggal di pemukiman diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka.

Baca Juga: 132 Orang Terkonfirmasi Tewas dalam Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines

Taal adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negara Filipina yang secara berkala dilanda letusan dan gempa bumi karena lokasinya di Cincin Api Pasifik.

Akses ke pulau gunung berapi telah dilarang sejak Januari 2020 dan polisi telah dikerahkan untuk menghentikan orang-orang yang ingin memasuki daerah tersebut, karena berisiko tinggi.

Saat itulah letusan menembakkan abu setinggi 15 kilometer dan memuntahkan lahar panas, menghancurkan sejumlah rumah, dan membunuh ternak.

Baca Juga: 6 Penyanyi Korea yang Akan Comeback April 2022 usai Hiatus Cukup Lama

Puluhan ribu warga terpaksa harus segera dikirim ke tempat penampungan untuk diamankan.

Pada Juli 2021, badan seismologi menaikkan tingkat siaga menjadi tiga setelah Taal hidup kembali.

Taal telah menyemburkan belerang dioksida selama beberapa hari, dan menciptakan kabut tebal di atas ibu kota Filipina dan beberapa provinsi sekitarnya.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Ternyata Romantis, Berikut yang Mereka Harapkan dari Hubungan

Meski tim seismologi mengumumkan siaga tiga bagi warga, namun kini diturunkan kembali pada tingkat siaga dua sebelum letusan hari Sabtu.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler