Adik Kim Jong Un Kecam Pernyataan Korea Selatan soal Rudal, Tak Bakal Beri Ampun Jika Diserang Duluan

3 April 2022, 14:26 WIB
Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong. /REUTERS/Jorge Silva/Pool/File Photo

PR BEKASI - Ketegangan di semenanjung Korea terlihat semakin panas. Pada Minggu, 3 April 2022 Korea Utara membuat pernyataan mengejutkan soal Korea Selatan.

Pihak Korea Utara mengutuk dan mengecam pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan terkait kemampuan Negeri Gingseng untuk melakukan serangan ke utara.

Tak pelak pernyataan Korea Selatan itu langsung ditanggapi oleh pihak Korea Utara.

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Jo Yong, menyebut pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan justru memperburuk hubungan antara dua negara di semenanjung Korea.

Baca Juga: Ide Menu Buka Puasa 1 Ramadhan 2022: Resep Cara Membuat Pizza Udang di Rumah, Bisa Tambah Toping Sesuai Selera

Melansir Reuters, beberapa waktu lalu menteri Korea Selatan, Suh Wook mengungkapkan jika militer negaranya memiliki berbagai rudal dengan jarak tembak, akurasi, dan kekuatan yang ditingkatkan secara signifikan.

Rudal milik Korea Selatan itu diklaim memiliki akurasi yang sangat tinggi, dan cepat mengenai apa pun yang ada di Korea Utara.

Suh terang-terangan menyebut pihak utara sebagai musuh, dan menyebut kementeriannya akan secara aktif mendukung militer untuk memastikan mereka punya respons baik dalam menangani ancaman rudal Korea Utara.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1046, Luffy dalam Bahaya, Tiga Dewa Selain Dewa Matahari Nika Sedang Bersembunyi

Ju Yong yang juga menjabat sebagai wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea, mengungkap bahwa negaranya akan mempertimbangkan banyak hal.

Ia juga menyebut jika Korea Selatan bakal menghadapi ancaman yang serius, usai mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Sementara itu, Pak Jong Chon yang menjabat sebagai Komite Sentral Partai Buruh Korea menyebut Korea Utara tak akan beri ampun jika ada serangan duluan dari pihak selatan.

"Tanpa ampun akan mengarahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul dan tentara Korea Selatan," ujar Jong Chon.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Booster di Bekasi April 2022, Buka di Bulan Ramadhan

Ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara sudah meningkat sejak 26 Februari 2022 hingga 4 Maret 2022 lalu.

Namun ketegangan diperkirakan akan semakin meningkat usai Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk Yeol mulai menjabat bulan depan.

Pasalnya, Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa di masa lalu serangan pendahuluan mungkin satu-satunya cara untuk melawan rudal hipersonik baru Korea Utara.

Yoon Suk Yeol bahkan telah memperkuat hubungan militer dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler