Elon Musk Sudah Tawarkan Harga, Twitter Kini di Bawah Tekanan para Pemegang Saham

25 April 2022, 11:57 WIB
Elon Musk. /Reuters/Mike Blake

PR BEKASI - Twitter saat ini tengah goyah, pasca Elon Musk mengungkapkan niatannya untuk membeli platform media sosial berlambang burung ini, dengan harga yang sangat tinggi.

Saat ini Twitter Inc, memulai negosiasi kesepakatan dengan Elon Musk pada Minggu, 24 April 2022 kemarin.

Elon Musk disebut sudah merayu dan membujuk para pemegang saham di Twitter dengan penawaran harga akuisisi sebesar 43 miliar USD atau setara dengan Rp621,3 miliar.

Meski penawaran Musk sudah diajukan sejak awal April lalu, pihak Twitter masih belum memberikan tanda-tanda balasan.

Baca Juga: Tata Cara Zakat Fitrah, Niat dan Doa yang Dibaca Saat Memberi dan Menerima

Dari pihak Twitter menyebut proses negosiasi untuk tawaran pemilik Tesla masih dalam tahap penjajakan.

Melansir Reuters, Twitter tengah menyiapkan syarat yang menarik dalam proses penjualan perusahaan pada Musk.

Banyak pemegang saham Twitter yang langsung menghubungi perusahaan usai mendengar rencana pembiayaan dari Elon Musk, dan mendesak perusahaan agar tak melewatkan kesempatan begitu saja.

Menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, tawaran Musk pada Twitter yang dinilai terbaik itu menjadi rintangan dalam negosiasi.

Baca Juga: Tetap Waspada, Polda Metro Jaya Tak Ragu Menilang Pelanggar Lalu Lintas Selama Arus Mudik

Namun, dewan Twitter telah memutuskan untuk terlibat dengan Elon Musk, dan saat ini tengah mengumpulkan banyak informasi terkait kemampuan pemilik perusahaan Tesla ini.

Saat ini Twitter belum memutuskan apakah akan menjajaki penjualan untuk menekan Musk agar menaikkan tawarannya.

Pihak Twitter telah melakukan investigasi terkiat Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang nantinya akan menghadirkan risiko bagi penyelesaian kesepakatan.

Apalagi Musk sempat mendapatkan tuduhan bahwa dirinya menyesatkan investor dengan menyarankan mereka mendapatkan dana untuk mengambil Tesla pribadi pada empat tahun lalu.

Hal itu dinilai mungkin melanggar aturan pengungkapan SEC, saat Musk mengumpulkan saham di Twitter awal tahun ini.

Baca Juga: 15 Serangan Buah Iblis Terkuat di One Piece, Shima Yurashi Jadi yang Paling kuat

Selain itu, Twitter juga mencari tahu apakah regulator di salah satu pasar utama yang dioperasikannya akan keberatan dengan Musk yang memiliki perusahaan.

Di tengah proses penawaran, banyak ekspektasi muncul di tengah para pemegang saham.

Ada beberapa pemegang saham yang berharap penawaran saham per lembar lebih tinggi, salah satunya Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi.

"Saya tidak percaya bahwa tawaran yang diajukan oleh Elon Musk (54,20 dolar per lembar saham), mendekati nilai intrinsik Twitter, mengingat prosep pertumbuhannya," ujar sang pangeran dalam cuitan di akun Twitter pribadinya pada 14 April 2022 lalu.

Berbeda dengan para investor jangka panjang, investor jangka pendek justru buru-buru mendesak Twitter segera menerima tawaran Musk.

Mereka takut akan adanya penurunan nilai saham teknologi hingga adanya inflasi di tengah perlambatan ekonomi yang akan dihadapi Twitter.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler