Finlandia Sita Properti Rusia Hingga Lebih dari Rp1,2 Triliun karena Sanksi Uni Eropa

24 Mei 2022, 11:23 WIB
Ilustrasi. Ribuan kereta di Rusia disita. /Pixabay/652234/

PR BEKASI - Konflik Rusia di Ukraina juga berujung pada pencabutan beberapa barang-barang Rusia sebagai sanksi Uni Eropa.

Properti Rusia yang diambil di antaranya real estat seperti vila tepi laut, bahan baku industri, kapal pesiar lebih dari selusin, dan lebih dari 1.000 gerbong kereta barang.

Otoritas Finlandia saat ini menahan aset Rusia yang dibekukan senilai lebih dari 80 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun).

Baca Juga: Para Ilmuwan Sebut Covid-19 Dapat Menyebabkan Kerusakan Berkelanjutan pada Jantung, Paru-paru hingga Ginjal

Properti Rusia yang disita sebagai sanksi Uni Eropa, telah melibatkan lebih dari 1.000 individu dan 80 entitas, yang dianggap Brussel terlibat dalam permusuhan.

Real estate yang dibekukan termasuk properti keluarga Rotenberg, yang sebelumnya memegang saham kepemilikan utama di tim hoki es Jokerit Finlandia.

Selain itu, sebuah vila tepi pantai senilai 8 juta euro atau Rp124,5 miliar di kota resor Hanko di Finlandia selatan, yang dimiliki oleh Boris Rotenberg juga disita oleh Uni Eropa.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Dituntut dalam Dugaan Kebocoran Data Terkait Pemilu AS oleh Kejaksaan Agung

Terkait barang mewah lainnya, terdapat sebanyak 21 yacht milik Rusia yang dilarang meninggalkan wilayah Finlandia.

Selain itu, bijih besi senilai 44 juta euro atau Rp685,2 miliar ditahan di area pelabuhan Kokkola di pantai barat Finlandia, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Sputnik, pada Senin, 23 Mei 2022.

Hal ini sesuai larangan impor dari Uni Eropa terhadap semua produk besi dan baja dari Rusia dan Belarusia sejak Maret 2022.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan Beberkan 4 Program

Komoditas seperti asam asetat sekitar 1,4 juta euro juga dibekukan, bahkan lebih dari 1.000 gerbong kereta barang Rusia juga dibekukan oleh Otoritas Penegakan Nasional Finlandia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui bahwa sanksi Barat memang sangat serius, tetapi Rusia telah mempersiapkannya sebelumnya.

Sementara itu, Putin telah berulang kali menekankan bahwa kebijakan menahan dan melemahkan Rusia adalah strategi jangka panjang Barat. 

Pada saat yang sama, Putin menekankan bahwa sanksi tersebut memberikan pukulan serius bagi seluruh ekonomi global.***

 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler