China Coba Bungkam Unggahan Euforia Atas Penembakan Shinzo Abe di Weibo

9 Juli 2022, 11:55 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. /Reuters/Jorge Silva/

PR BEKASI - Tokoh nasionalis terkemuka di China berusaha membungkam perayaan atas penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe.

Sebuah akun media sosial China Central Television dipenuhi dengan komentar gembira atas serangan yang menewaskan Abe.

Sebuah postingan Weibo mengatakan bahwa akan tepat jika Abe menebus dengan hidupnya atas invasi Jepang ke China sebelum Perang Dunia II, dan postingan itu mendapat 210.000 suka.

Setelah Abe meninggal, sebuah postingan kembali menuncul yang mengatakan "Ayo perayaan dimulai!" yang mendapat lebih dari 150.000 suka dalam waktu 30 menit.

Baca Juga: Menjelang Pertandingan Leg Kedua Semifinal Piala Presiden 2022, Milomir Seslija: Sepak Bola Sangat Sulit

Hal itu, menunjukkan sebagai tanda bahwa pemerintah China tidak ingin sentimen nasionalis lepas kendali.

“Inilah saatnya untuk mengesampingkan perselisihan politik,” tulis Hu Xijin menulis di Weibo.

“Saya berharap ada lebih banyak orang yang mengerti dan bergabung dengan saya,” katanya.

Hu Xijin merupakan mantan editor surat kabar Global Times Partai Komunis.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Banjir Pujian Duta Besar Pakistan Atas Program The Makkah Route

Sementara Jin Canrong yang seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin di Beijing menulis di Weibonya bahwa para pengikutnya untuk mengendalikan komentar mereka.

"Apa yang terjadi hari ini adalah tragedi," kata Jin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Diketahui sebelumnya Abe pernah membuat marah pemerintah China.

Terutama pada segmen yang lebih nasionalis dari partai yang berkuasa baik saat dia menjabat maupun setelah dia mengundurkan diri.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Satelit Palapa 2022 yang Diperingati Setiap 9 Juli, Download Sekarang!

Pada 2013, kunjungannya ke Kuil Yasukuni di Tokyo mendapat teguran cepat dari China karena memberikan penghormatan di sebuah situs yang memperingati korban perang termasuk penjahat Perang Dunia II.

Video call-nya dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah mendorong Wang Wenbin untuk mengecam Jepang karena waktu itu sebagai kekuatan kolonial.

Wang mengatakan bahwa Jepang melakukan kejahatan yang tak terhitung banyaknya di Taiwan.

Hal itu juga yang membuat taiwan memikul beban berat, kejahatan sejarah dan utang kepada orang-orang China.

Baca Juga: Ide Menu Idul Adha 2022: Resep Bakso Daging Sapi ala Chef Devina Hermawan

Sementara Kementerian Luar Negeri China memberikan pesan yang lebih lembut.

"China terkejut dengan serangan itu," kata juru bicara Zhao Lijian pada konferensi pers reguler di Beijing.

Serta mengatakan bahwa ia berharap negara itu akan segera pulih.

"Insiden tak terduga ini seharusnya tidak dikaitkan dengan hubungan China-Jepang," tambah Zhao.

Baca Juga: Seto Nurdiantoro Optimis di Leg Kedua Semifinal Piala Presiden 2022 Meski Peluang PSS Sleman Sangat Kecil

Ketika ditanya tentang beberapa suara nasionalis di China yang mendukung penembakan itu, Zhao menolak untuk memberi komentar.

Sedangkan kedutaan Besar China di Tokyo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abe.

Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Abe memberikan kontribusi untuk pengembangan hubungan selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: english.alarabiya.net

Tags

Terkini

Terpopuler