Menolak Saat Diminta Manipulasi Angka Covid-19 Demi Pelonggaran Lockdown, Ilmuwan AS Dipecat

17 Juni 2020, 07:21 WIB
Ilustrasi Data. //pexels/Markus Spiske

PR BEKASI - Seorang ilmuwan data di Florida, Amerika Serikat (AS) mengklaim memiliki sendiri data pandemi Covid-19 di Florida, AS.

Tak berselang lama usai ungkapannya tersebut, ilmuwan data tersebut dikabarkan dipecat oleh Departemen Kesehatan Florida.

Dilansir New York Post oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, ilmuwan data yang diketahui bernama dr. Rebekah Jones itu mengatakan dirinya dipecat karena dia menolak untuk 'memanipulasi' data untuk memberikan dukungan rencana untuk membuka kembali ekonominya.

Baca Juga: Kantor Penghubung Diledakkan oleh Korut, Presiden Korsel Moon Jae-in Minta Hentikan Permusuhan 

Adapun alasan dirinya menolak karena Rebekah Jones menganggap bahwa Florida belum siap untuk melakukan pembukaan kembali setelah menerapkan karantina wilayah atau lockdown.

Akan tetapi, menurut database, Rebekah Jones menyebutkan bahwa hanya ada empat dari 67 daerah di Florida yang sudah memenuhi kriteria untuk mengurangi pembatasan sosial.

Dashboard Jones juga menunjukkan jumlah kasus Covid-19 yang lebih tinggi ketimbang situs Florida DoH, dengan 83.720 kasus positif dan 3.022 angka kematian dibandingkan dengan 75.568 kasus positif dan 2.931 angka kematian.

Rebekah Jones mengatakan perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan dalam teknik penghitungan.

Baca Juga: Kapolda Jatim dan Khofifah Indar Parawansa Kunjungi Pesantren, Berdoa Minta Covid-19 Segera Berakhir 

"DoH menerbitkan total kasus, bukan orang positif. Selain itu, kasus-kasus saat ini tidak dibuat untuk mereka yang menerima hasil tes antibodi positif, sehingga DoH mengecualikan mereka dari total itu," ucap Dr Rebekah Jones di situs webnya.

Sedangkan menurut data yang disebutkan di situs webnya menujukkan jumlah total orang yang memiliki hasil laboratorium definitif menunjukkan orang-orang yang pernah memiliki Covid-19 terlepas dari jenis tes.

"Saya pikir saya diperlengkapi secara unik untuk mencoba membantu itu. Jadi itulah yang saya lakukan. Saya hanya tidak ingin membuat orang panik, takut, atau tidak berdaya," ucap dia.

Sebelum dirinya dipecat, dr. Rebekah Jones mengatakan bahwa atasannya meminta dia untuk mengubah angka-angka sehingga persentase kasus Covid-19 akan berubah dari 18 persen menjadi 10 persen

Baca Juga: AS Cabut Izin Hidroksiklorokuin Pasien Corona, Donald Trump Bela Diri: Saya Merasa Sehat Meminumnya 

"Bagi saya, itu tidak dibaca seperti semacam konspirasi politik atau arahan yang lebih tinggi. Orang-orang sepertinya mengharapkan saya untuk mendukung rencana yang mereka tulis. Mereka tampak panik dan sepertinya mereka harus mencari cara untuk membuat hasilnya sesuai dengan rencana," ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler