Tak Lama dari Ancaman yang Dilayangkan Kim Yo Jong, Korea Utara Luluh Lantahkan Kantor Penghubung

17 Juni 2020, 14:47 WIB
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.* /AFP/

PR BEKASI – Korea Utara meledakkan kantor penghubung yang sengaja didirikan untuk meningkatkan alur komunikasi dengan Korea Selatan.

Kantor penghubung yang kini luluh lantah diresmikan pada September tahun 2018 lalu oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Kantor tersebut dibangun untuk memfasilitasi kerja sama antara kedua negara.

Baca Juga: MUI Tegas Tolak RUU HIP, Tidak Ada Kepentingan dan Berpotensi Hilangkan Esensi Pancasila

Aksi tersebut diduga terpicu oleh perselisihan yang terjadi antara kedua negara terkait rencana pembelot yang mengirim selebaran berisi propaganda anti Pyongyang berhasil melintasi kawasan perbatasan yang dijaga ketat oleh militer bersenjata.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari The Guardian, Kementerian Unifikasi Korea Selatan membenarkan kabar tersebut.

Ledakan tersebut terjadi pada pukul 14.49 waktu setempat di Kota Kaesong, perbatasan Korea Utara.

Baca Juga: Tidak Memenuhi Protokol Kesehatan, 2 Mall di Bandung Tak Diizinkan Beroperasi

Pihak Korea Utara juga mengakui kabar tersebut yang diwakili oleh pernyataan Korean Central News Agency (KCNA).

KCNA menyebut pihaknya telah menghancurkan kantor penghubung itu dengan cukup tragis sehingga menyebabkan adanya ledakan yang hebat.

KCNA menyebut kantor penghubung dihancurkan tanpa ada rasa ragu sedikitpun setelah Korea Utara memutus seluruh jalur penghubung dengan Korea Selatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Mengundurkan Diri sebagai Presiden Republik Indonesia

“Tindakan tersebut mencerminkan perasaan dan menggambaran kemarahan orang-orang saat mereka melihat 'manusia-manusia sampah' berupaya melindungi 'sampah' lainnya. Tentu 'sampah-sampah' itu harus membayar mahal atas kejahatan yang dilakukan,” tulis KCNA dalam keterangan yang dipublikasikan pada Rabu, 17 Juni 2020.

Narasi kemarahan itu ditujukan kepada para pembelot Korea Utara yang kini bergerak di Korea Selatan.

Sementara tindakan peringatan tersebut diluncurkan atas instruksi adik perempuan Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong.

Baca Juga: Tak Sependapat dengan FDA, Brasil Ngotot Gunakan Hidroksiklorokuin untuk Pasien Covid-19 Ibu Hamil

Kim Yo Jong menilai kantor penghubung itu kini sudah tidak berguna lagi.

Pada Sabtu, 13 Juni 2020 Kim Yo Jong sempat mengungkapkan rencana ledakan tersebut dengan mengatakan, “Tidak lama lagi, pemandangan yang cukup tragis akan terlihat di kantor penghubung antara Korea Utara dan Korea Selatan yang kini tidak berguna. Kantor itu benar-benar akan hancur,” tulis KCNA.

Sehari sebelum terjadinya ledakan, Pyongyang telah melayangkan peringatan kepada Korea Selatan dengan mengatakan pihaknya siap mengirim pasukan militer untuk masuk ke zona demiliterisasi jika para pembelot terus menyebarluaskan aksinya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler