Berutang Budi pada Rumah Sakit, Bocah Ini Pecahkan Rekor Berjalan Sejauh 10 KM dengan Kaki Palsunya

26 Juni 2020, 20:22 WIB
BOCAH berusia lima tahun Tony Hudgell melakukan tantangan dengan berjalan sejauh 10 kilometer.* /Mirror/

PR BEKASI - Seorang bocah disabilitas berusia lima tahun berhasil mengumpulkan dana lebih dari 1 juta Euro atau setara dengan Rp 17 miliar untuk membantu Rumah Sakit Anak Evelina di London yang telah menyelamatkan hidupnya.

Bocah yang diketahui bernama Tony Hudgell mengumpulkan dana sebanyak itu dengan cara berjalan kaki sejauh 10 kilometer dengan kaki palsu barunya.

Tony Hudgell melakukan hal itu karena terinspirasi oleh pemecah rekor sebelumnya yang dilakukan Kapten Tom Moore.

Baca Juga: Disorot Jokowi Soal Covid-19, Tri Rismaharini: Surabaya Akan Fokus Hingga Tingkat Keluarga 

Sebelumnya, Tom Moore yang berusia 95 tahun lebih tua dari Tony Hudgell melakukan tantangan dengan berjalan sebanyak 100 putaran di kebunnya dan berhasil mengumpulkan dana sebanyak 33 juta Euro atau setara Rp 584 miliar.

Tony Hudgell sebelumnya mendapatkan perlakuan yang cukup keji dari orang tua kandungnya ketika dirinya masih bayi yang mengakibatkan kedua kakinya diharuskan untuk diamputasi.

Dilansir Strait Times oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, ibu angkatnya bernama Paula Hudgell mengatakan ia menerima satu set anggota badan baru pada Februari 2020 dan berjalan hampir satu bulan yang lalu, ia sekarang mendapatkan kekuatan tambahan untuk melalui ratusan meter setiap hari.

Tony Hudgell mengatakan meskipun pada awalnya ia mengalami kesulitan akan tetapi setelah melakukan hari demi hari tantangannya benar-benar menyenangkan.

Baca Juga: Peneliti Temukan Fakta Terbaru, Virus Corona Bisa Sebabkan Kerusakan Otak dan Perubahan Mental 

"Saya merasa sangat baik setelah mencapai tujuan berjalan sejauh 10 kilometer pada Juni 2020," ucap Tony Hudgell.

Paula Hudgell mengatakan bahwa anak angkatnya tersebut telah berjuang untuk hidupnya sendiri ketika pertama kali bertemu di Rumah Sakit Anak Evelina London, pada saat Tony Hudgell berusia empat bulan.

"Dia memiliki semua anggota tubuh yang patah. Dia memiliki trauma darah pada wajah, sepsis, kegagalan multi organ. Bahkan pihak dokter sempat mengatakan tidak ada harapan untuk Tony Hudgell bertahan hidup," kata Paula Hodgell.

Paula Hudgell dan suaminya mengadopsi Tony Hudgell sebagai anaknya pada tahun 2016.

Baca Juga: Disebut 'Tangan Hitam' Asing, Joshua Wong: Saya Jadi Target Utama Tiongkok dalam UU Hong Kong 

"Kami tidak ingin dia pergi ke tempat lain, dia adalah anak laki-laki kami saat itu," katanya.

Seorang konsultan bernama Michail Kokkinakis mengatakan bahwa tekad yang ditunjukan Tony Hudgell dan dukungan dari keluarganya telah membantunya mengatasi berbagai operasi.

"Saya telah melihatnya berkembang. Saya juga melihatnya menjadi anak muda yang sangat percaya diri dan cerdas. Dia adalah inspirasi besar bagi kita semua," ucap Michail Kokkinakis.

Ditanya apakah dirinya akan melakukan tantangan lainnya, Tony Hudgell mengatakan, "Itu adalah pertanyaan sulit. Tapi saya memiliki cita-cita menjadi polisi, karena ingin memborgol orang-orang jahat.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler