Sebut Miliki Bukti Kuat, Ilmuwan Hong Kong Klaim Virus Corona Berasal dari Laboratorium di Tiongkok

3 Agustus 2020, 15:54 WIB
Ilmuwan Hong Kong klaim asal mula pandemi virus corona berasal dari laboratorium di Tiongkok /Daily Express

PR BEKASI - Belum lama ini banyak masyarakat di hampir seluruh dunia digegerkan dengan pernyataan dari ilmuwan asal Hong Kong soal asal mula virus corona.

Ilmuwan itu diketahui bernama Dr Li-Meng Yan yang merupakan seorang spesialis virologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail, Dr Li-Meng Yan mengklaim bahwa pandemi virus corona berasal dari salah satu laboratorium di Tiongkok yang difasilitasi oleh militer serta Pemerintah.

Baca Juga: Soal Pidana Seumur Hidup untuk Koruptor, DPR: Sudah Tepat, Tapi Idealnya Diatur Dalam UU bukan Perma

Sejak ungkapan itu tersebar di berbagai media, ia dilaporkan melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) dengan berbagai alasan.

Salah satunya, ia mengaku tidak bisa bebas untuk mengungkap informasi yang berkaitan dengan virus corona.

"Waktu itu, saya dengan jelas menilai bahwa virus berasal dari laboratorium Partai Komunis Tiongkok. Sedangkan, pasar basah Wuhan hanya dipakai sebagai umpan atau propaganda," katanya.

Baca Juga: Jadi Pasien Pertama di AS, Wanita Ini Jalani Operasi Transplantasi Paru-paru Akibat Covid-19

Adapun militer yang turut memfasilitasi laboratorium itu, dikatakan dia adalah militer Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

"Pemerintah Tiongkok menolak untuk membiarkan para ahli dari luar negeri, termasuk dari Hong Kong untuk melakukan penelitian di Tiongkok," ucapnya.

Akibat dari itu, ia berusaha untuk menghubungi kerabatnya yang juga seorang ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Tiongkok yang disebutkannya memiliki pengetahuan langsung tentang kasus-kasus yang terjadi di Wuhan.

Baca Juga: Mahkamah Agung Resmi Tetapkan Peraturan Perkara Tipikor yang Baru, Begini Repons KPK

"Pada 31 Desember teman saya mengabarkan adanya penularan dari manusia ke manusia," imbuhnya.

Dalam kesempatan wawancara, ia mengungkapkan bahwa dirinya berusaha untuk melaporkan informasi tersebut kepada para atasannya.

Namun, hasil temuannya dianggap tidak masuk akal dan juga tidak dianggap serius, maka dari itu ia diabaikan.

Baca Juga: Laut China Selatan Memanas karena Ketegangan Tiongkok dan AS, Wakil Ketua MPR Angkat Bicara

"Saya merasa mustahil untuk melaporkan dan mengungkapkan semuanya ke tingkat tinggi Partai Komunis Tiongkok. Jika hal itu terjadi, mungkin saya bisa menghilang kapan saja (dibunuh)," ungkapnya.

Meski begitu, Dr Li-Meng Yan mengaku memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi sebenarnya kepada seluruh warga di dunia berkenaan virus corona, sebelum akhirnya ia dinyatakan tewas atau menghilang secara misterius.

"Saat ini Pemerintah Tiongkok tengah berusaha untuk menyabotase reputasi, mengintimidasi keluarga, dan melakukan serangan siber kepada saya," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler