Tanda Kiamat Semakin Terlihat: Sungai Tigris dan Efrat Mengering, Irak Alami Penggurunan Parah

28 Juni 2023, 20:31 WIB
Debit air Sungai Tigris dan Sungai Efrat semakin berkurang dan menyebabkan penggurunan parah di Irak. /Reuters/Orhan Qereman

PATRIOT BEKASI – Tanda-tanda kiamat telah semakin terlihat di seluruh dunia, salah satunya di Irak.

Pasalnya, perubahan iklim yang semakin parah membuat wilayah Irak telah mengalami penggurunan hampir 70 persen.

Berdasarkan pernyataan Dinas Lingkungan Kegubernuran Najaf, penggurunan tersebut membuat mayoritas daerah di Irak menjadi gersang.

Salah satu penyebab utama dari penggurunan di Irak adalah semakin berkurangnya debit air Sungai Tigris dan Sungai Efrat.

Baca Juga: Ngeri! Pelabuhan Okinawa Jepang Jadi Warna Merah, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal tersebut dikatakan oleh seorang pejabat tinggi Dinas Lingkungan Kegubernuran Najaf, Haider Fleih pada Selasa, 27 Juni 2023.

“Aliran debit air Sungai Tigris dan Sungai Efrat yang berasal dari Turki dan Suriah semakin mengecil,” katanya, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com dari Middle East Monitor pada Rabu, 8 Juni 2023.

“Efek perubahan iklim ini sangat berpengaruh besar terhadap penggurunan yang semakin parah di Irak,” tambahnya.

Menurutnya, penggurunan di wilayah selatan Irak tersebut telah meningkat sebanyak lima persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Hendak Jenguk ke Rumah Sakit, Seorang Ibu Dibegal di Bekasi

Akibat berkurangnya debit air Sungai Tigris dan Sungai Efrat tersebut, banyak lahan pertanian di Irak. yang mengalami gagal panen

“Saat ini persentase penggurunan di Najaf mencapai 35 persen, sementara di Irak secara keseluruhan mencapai 69,7 persen," tambah haider.

Agar tidak mengalami gagal panen kembali, para petani di Irak diminta untuk menggunakan metode modern dalam mengairi lahan pertanian.

Pasalnya, hal tersebut menyebabkan cadangan makanan di Irak semakin menipis akibat penggurunan tersebut.

Baca Juga: Rekomendasi Nasi Lengko khas Cirebon yang Maknyus, Patut Dicoba saat Kuliner ke Kota Udang

Diketahui, pihak Pemerintah Irak sendiri telah mengupayakan berbagai cara untuk dapat mencegah penggurunan di negara tersebut semakin meluas.

Pada Maret 2023 lalu, Perdana Menteri Irak, Muhammad Shia Al-Sudani meluncurkan inisiatif aforestasi.

Hal tersebut dilakukan untuk memerangi penggurunan dan badai debu saat negara tersebut bergulat dengan dampak kekurangan air dan perubahan iklim.

Mengeringnya Sungai Tigris dan Efrat telah menyebabkan gelombang panas dan kekeringan lebih sering terjadi di Irak

Fenomena mengeringnya Sungai Tigris dan Sungai Efrat yang menyebabkan penggurunan di Irak tersebut telah membuat banyak warganet khawatir.

Pasalnya, mengeringnya Sungai Tigris dan dan Sungai Efrat merupakan salah satu tanda kiamat sudah dekat dalam ajaran Islam.

Bahkan, mengeringnya Sungai Tigris dan Sungai Efrat sebagai tanda kiamat sudah dekat juga tercantum dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini:

"Tidak akan tiba hari kiamat hingga Sungai Efrat menampakkan timbunan emas. Manusia saling membunuh karenanya. Dan setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka berkata, 'Semoga akulah yang beruntung" (HR Bukhari dan Muslim).

Dijelaskan juga pada hadis di atas bahwa tanda kiamat sudah dekat lainnya adalah ditemukannya timbunan emas di dasar Sungai Efrat.

Akan tetapi, kita sebagai umat manusia tidak dapat menerka-nerka kapan kiamat akan tiba karena hanya Tuhan yang mengetahui kapan waktunya.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler