Dapat Serangan dari Perbatasan Lebanon, Israel Balas dengan Tembakkan ke Arah Pos Militer Hizbullah

26 Agustus 2020, 18:47 WIB
Israel Bakal Jadi Negara dengan Militer Terkuat di Timur Tengah Mengalahkan Arab Saudi dan Turki /Israel Defense Force

 

PR BEKASI - Israel mengkonfirmasi telah melakukan serangan udara terhadap pos militer Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 26 Agustus 2020.

Militer negara Zionis itu sebelumnya mengatakan bahwa "insiden keamanan" sedang berlangsung di dekat perbatasan Garis Biru yang dibatasi PBB antara kedua negara.

"Dalam kegiatan operasional di Israel utara tadi malam, kami mendapatkan serangan dari arah Lebanon yang mengarah ke pasukan IDF," kata tentara Israel dalam unggahan akun Twitter @IDF pada Rabu, 26 Agustus 2020.

Baca Juga: WHO Nyatakan Afrika Bebas dari Virus Polio Liar: Ini Adalah Hari Bersejarah

"Kami membalasnya dengan tembakan dan pesawat kami berhasil menyerang pos militer Hizbullah di dekat perbatasan. Ini adalah peristiwa yang fatal dan kami tetap siap untuk memerangi ancaman apapun terhadap perbatasan kami," katanya.

 

Dikabarkan oleh militer Israel, tidak ada tentara Israel yang terluka dalam serangan tersebut.

Tentara Israel menyalakan api suar, gas air mata, dan tembakan langsung setelah tembakan dari sisi perbatasan Lebanon, katanya.

Hizbullah sampai saat ini belum mengeluarkan komentarnya terkait insiden penyerangan ini.

Baca Juga: Pertamina Rugi Rp11,13 Triliun, Said Didu: Jika Tak Bisa Perbaiki BUMN, Minimal Jangan Dirusak

Israel dan Lebanon secara teknis masih berperang, dan pasukan keamanan PBB UNIFIL ditugaskan untuk mengawal gencatan senjata.

Beberapa jam sebelumnya, Lebanon telah menolak permintaan Israel untuk mengurangi pasukan penjaga perdamaian PBB yang berpatroli di perbatasan menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB.

Insiden itu juga terjadi setelah Hizbullah mengumumkan pada hari Sabtu telah menjatuhkan drone tempur milik Israel yang terbang di atas Garis Biru.

Baca Juga: Jambret dan Bacok Korban dengan Golok saat Hendak Ditangkap, Pelaku Jadi Bulan-Bulanan Warga

September lalu, Hizbullah bersumpah untuk menembak jatuh drone tempur milik Israel yang terbang di atas Lebanon, menyusul insiden sebulan sebelumnya ketika drone tempur berisi bahan peledak mengarah ke markas kelompok tersebut di Beirut selatan.

Bulan lalu, Israel mengatakan Hizbullah melakukan upaya infiltrasi, yang dibantah oleh kelompok yang disokong oleh Iran tersebut.

Didirikan pada tahun 1978, UNIFIL mengalami penambahan pasukan setelah perang yang menghancurkan selama sebulan pada tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah.

Baca Juga: Pelaku Usaha Belum Terapkan Protokol Kesehatan, Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Bali Ditunda

Pasukan berkekuatan 10.500 orang tersebut berkoordinasi dengan tentara Lebanon, bertugas memantau gencatan senjata dan penarikan mundur pasukan Israel dari zona demiliterisasi di perbatasan.

Israel menuduh Hizbullah menimbun senjata di perbatasan untuk mempersiapkan perang yang lebih besar lagi.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler