Google dan Apple Luncurkan Sistem untuk Temukan Orang Positif Covid-19 di Sekitar Pengguna

3 September 2020, 10:40 WIB
Google. /Pixabay/simon//Pixabay/simon

 

PR BEKASI - Kasus penyebaran Covid-19 di dunia memang belum teratasi, data stastistik Google sampai 2 September 2020 memperlihatkan setidaknya ada sekitar 25,3 juta kasus terkonfirmasi Covid-19, dengan 16.7 juta pasien sembuh dan 848 ribu pasien meninggal dunia.

Sedangkan di Indonesia tercatat ada 181.000 kasus terkonfirmasi, 130 pasien sembuh dan 7616 pasien meninggal dunia.

Berbagai cara telah dilakukan, seperti menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi berinteraksi secara langsung.Namun, grafik penyebaran Covid-19 terus bertambah naik.

Baca Juga: Saham Zoom Meroket Empat Kali Lipat di Tengah Pandemi

Tentu hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak, baru-baru ini dua perusahaan raksasa teknologi, Google dan Apple mengumumkan sistem baru yang akan memungkinkan otoritas kesehatan menggunakan ponsel cerdas untuk membantu pelacakan kontak tanpa harus mengunduh aplikasi.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, pada Rabu, 3 September 2020, sistem baru yang dinamai Exposure Notifications Express itu akan memungkinkan otoritas kesehatan untuk mengirimkan file konfigurasi ke Apple dan Google.

Kedua perusahaan teknologi itu kemudian akan menggunakan file tersebut untuk mengatur sistem yang dapat dipilih oleh pemilik ponsel untuk menentukan apakah mereka berdekatan dengan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Pesawat Golden Eagle Tergelincir, Pilot Meninggal Dunia dan Dimakamkan di Madiun

Untuk iPhone, versi baru dari sistem operasi iOS yang dirilis pada Selasa, 1 September 2020, akan memberi tahu pengguna apakah sistem pemberitahuan paparan tersedia dari otoritas kesehatan setempat, dan memungkinkan pengguna untuk mengaturnya tanpa mengunduh aplikasi baru.

Di perangkat Android, pengguna juga akan mendapatkan perintah dari sistem operasi ponsel, namun tetap harus mengunduh aplikasi yang dibuat secara otomatis.

Kedua perusahaan tersebut mengatakan sejumlah wilayah di Amerika Serikat, di antaranya Maryland, Nevada, Virginia dan Washington D.C., akan menjadi tempat pertama yang mendapatkan sistem baru tersebut.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Bekasi Hari Ini Kamis 3 September 2020

Sistem baru tersebut juga bekerja bersama dengan alat yang dirilis kedua perusahaan pada Mei lalu, yang memungkinkan otoritas kesehatan membuat aplikasi yang memungkinkan iPhone dan perangkat Android menggunakan sinyal Bluetooth untuk mendeteksi kedekatan dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19.

Enam negara bagian AS dan sekitar 24 negara telah merilis aplikasi pemberitahuan paparan COVID-19 berdasarkan teknologi Apple-Google dalam beberapa pekan terakhir.

Aplikasi tersebut kompatibel satu sama lain, memungkinkan pelacakan lintas batas.

Baca Juga: Warga Abai Protokol Kesehatan, Pemprov DKI Jakarta Keruk Rp4 Miliar Selama Masa PSBB Transisi

Diharapkan aplikasi yang diluncurkan itu, dapat membantu dalam memperlambat penyebaran virus Covid-19 setelah protokol kesehatan.

Namun, efektivitas aplikasi pemberitahuan paparan masih menjadi pertanyaan utama, sebab banyak negara tidak melacak data secara terperinci tentang penggunaan aplikasi demi kepentingan privasi pengguna.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler