Pasca Covid, Warga Jepang Lebih Memilih Tidur daripada Ikut Pesta Tahun Baru

22 November 2023, 17:02 WIB
Ilustrasi pesta Tahun Baru di Jepang. /@phillipsky

PATRIOT BEKASI - Mengikuti pesta Tahun Baru menjadi urutan paling atas dalam daftar hal-hal yang tidak ingin dilakukan orang Jepang menjelang akhir tahun.

Hal tersebut berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh sebuah perusahaan Jepang.

Berdasarkan kuesioner online yang dilakukan oleh Tenential Inc., produsen dan penjual barang-barang kesehatan dan tidur yang berbasis di Tokyo, 25,7 persen responden menyebutkan pesta Tahun Baru adalah salah satu hal yang ingin mereka hindari menjelang akhir tahun 2023.

Baca Juga: Perkembangan Muslim Meningkat, Tiongkok Tutup Ratusan Masjid

Jawaban ini mengikuti jawaban paling umum yang menyatakan bahwa pandangan mereka tidak termasuk dalam pilihan yang diberikan, yaitu sebesar 37 persen. Keengganan terhadap pesta akhir tahun diikuti oleh belajar sebesar 22,6 persen, dan berjalan-jalan sebesar 15,3 persen.

Sebaliknya, 41,6 persen responden menyatakan lebih memilih untuk tidur di akhir tahun.

Kemudian disusul dengan tanggapan antara lain seperti ingin menghilangkan kepenatan sebesar 38,4 persen dan menghabiskan waktu bersama keluarga sebesar 33 persen.

Ketika ditanya apakah orang-orang tahun ini mengalami akumulasi kelelahan lebih dari biasanya, sebanyak 66,1 persen menjawab "ya" atau "agak".

Kelompok ini selanjutnya diminta untuk menyebutkan aktivitas mereka dan keterlibatan lainnya yang meningkat dibandingkan tahun lalu, dengan beberapa jawaban diperbolehkan.

Hasilnya, waktu yang dihabiskan untuk bekerja menduduki peringkat teratas sebesar 34,7 persen diikuti oleh makan di luar sebesar 29,9 persen, dan bersosialisasi dengan teman sebesar 20,4 persen.

Masaki Nishida, kepala Institut Penelitian Tidur Universitas Waseda menganalisis hasil survei tersebut.

"Diperkirakan lebih banyak orang tahun ini yang merasa lelah karena meningkatnya aktivitas di 'krisis pasca-virus corona' dan musim panas yang luar biasa panasnya. Dengan dampak buruk dari meningkatnya aktivitas bersosialisasi secara tiba-tiba, hasil survei secara kuat menunjukkan bahwa orang-orang cenderung menyembuhkan kelelahan mereka dengan tidur," katanya.

Survei tersebut dilakukan dari tanggal 3 hingga 8 November yang mencakup orang-orang berusia 20-an hingga 60-an, dan 567 orang di antaranya menjawab.

Bagaimana dengan di Indonesia? Bersiap menyambut Tahun Baru atau memilih tidur?***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Mainichi

Tags

Terkini

Terpopuler