Populasi Berkurang, Bayi Hiu Karpet Arab Dilepaskan ke Perairan Pantai Dubai UEA

26 Januari 2024, 13:58 WIB
Sejumlah bayi hiu karpet Arab dilepaskan ke perairan di Dubai, UEA. /Research Gate/

PATRIOT BEKASI - Para ahli kelautan di Uni Emirat Arab (UEA) telah melepaskan beberapa bayi hiu karpet Arab ke perairan luas di lepas pantai Jebel Ali, Dubai.

Pelepasan bayi hiu karpet ke perairan ini lantaran jumlah spesies hewan tersebut makin berkurang, karenanya langkah itu diambil untuk meningkatkannya.

Diinformasikan, program pengembangbiakan hiu karpet Arab ini dilaksanakan oleh Atlantis, The Palm. Ada sekitar 11 hiu karpet Arab dan empat ikan pari sarang lebah yang dilepaskan ke kawasan lindung di sekitar cagar alam laut Jebel Ali pada Kamis pagi.

Para ahli kelautan memasukkan hiu-hiu itu satu per satu ke dalam wadah plastik besar dan membawanya secara bergantian untuk dilepaskan ke perairan Teluk Arab.

Baca Juga: Hafiz dan Hafizah Pondok El Tahfidh Alquran Indonesia Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan dan Cak Imin

Kelly Timmins, direktur operasi dan stabilitas hewan laut di Atlantis mengatakan bahwa mereka telah memimpin program pelepasan hiu, bekerja sama dengan badan pemerintah UEA, untuk lima tahun.

Dia mengatakan hiu karpet Arab, yang berukuran kecil dan tidak menimbulkan ancaman bagi manusia, dilahirkan dan dibesarkan di Atlantis, The Palm, sebagai bagian dari program penangkaran sebelum mereka siap dilepasliarkan ke alam liar.

Atlantis saat ini memiliki sekitar sembilan jenis hiu, termasuk hiu karang abu-abu, hiu karang Blacktip, dan hiu Zebra. Hiu karpet Arab adalah salah satu ras hiu terkecil dan menghuni perairan pesisir, hutan bakau, dan laguna.

“Tidak ada yang dimanipulasi; mereka hanya berkembang biak seperti biasa, dan kemudian tim kami merawat anak-anaknya, dan sering kali kami dapat melakukan pelepasliaran seperti ini, hanya dengan izin dan keterlibatan pemerintah dan hanya di kawasan yang dilindungi,” katanya.

Spesies yang hampir terancam hiu karpet Arab, berasal dari UEA dan wilayah Teluk yang lebih luas, diklasifikasikan sebagai spesies yang hampir terancam punah, yang berarti populasi liarnya menurun.

“Bagian dari pelepasan yang bertanggung jawab adalah memastikan bahwa mereka (spesies tersebut) adalah spesies asli di wilayah tersebut. Yang kedua adalah memastikan bahwa mereka adalah spesies tangguh yang memiliki peluang bertahan hidup yang sangat baik,” kata Timmins.

“Dan kami juga meningkatkan peluang kelangsungan hidup dengan memastikan bahwa kami mencampurkan mereka dengan spesies lain sebelum kami melepaskannya. Selain itu, kami membuat mereka mencari makan sendiri," tambahnya.

Pelepasliaran hiu, menurut Timmins, bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah spesies hewan ini. Namun, juga untuk menyebarkan kesadaran mengenai ikan bertulang rawan ini, yang menurutnya, seringkali mempunyai reputasi yang buruk.

“Kami ingin memastikan bahwa semua orang memahami bahwa hiu bukanlah predator ganas yang akan mengejar mereka begitu mereka masuk ke dalam air,” katanya.

“Dan bagian dari pelepasan seperti ini adalah untuk menunjukkan spesies hiu yang berbeda dan untuk menunjukkan bahwa melepaskan mereka kembali ke lingkungan alami adalah hal yang wajar," pungkas dia.***

Editor: M Hafni Ali

Tags

Terkini

Terpopuler