Alih-alih Jadi Surga Kota, Komplek Perumahan Taman Hutan Kota ini Malah Menjadi Sarang Nyamuk

29 September 2020, 13:46 WIB
Foto terbaru memperlihatkan balkon hampir ditelan oleh tanaman tersebut, dengan cabang tergantung keluar dari balkon. /Oddity Central /

 

PR BEKASI - Komplek perumahan Taman Hutan Kota Qiyi di Chengdu, Tiongkok, seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan bersih.

Namun dua tahun kemudian, konsep hutan vertikal tersebut malah berubah menjadi mimpi buruk.

Pada tahun 2018 lalu, gagasan untuk hidup di antara lusinan tanaman eksotis terbukti sangat menarik perhatian masyarakat Chengdu, yang merupakan merupakan salah satu kota paling tercemar di Tiongkok.

Baca Juga: Tunda Gawaimu, Berikut Aktivias Seru yang Bisa Dicoba untuk Habiskan Waktu Selama Pandemi Covid-19

Pada bulan April 2020, semua 826 unit di kompleks Taman Hutan Kota Qiyi telah terjual. Setiap unit memiliki hingga 20 jenis tanaman yang tumbuh di setiap balkonnya dan dapat menyaring polusi udara dan suara kota.

Namun, alih-alih surga kota, kompleks delapan menara itu sekarang malah tampak seperti pemandangan dari film-film pasca apokaliptik, dengan balkon yang dipenuhi tanaman hijau yang luas ditambah dengan wabah nyamuk.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central, 29 September 2020, sejauh ini hanya 10 keluarga yang pindah ke kompleks perumahan tersebut, yang berarti sebagian besar unit dengan tanaman balkonnya tidak terawat sampai saat ini.

Baca Juga: Pemuda Kalinusu Brebes Bagi Tugas Tutup Celah Pekerjaan TMMD Reguler

Foto terbaru memperlihatkan balkon hampir ditelan oleh tanaman tersebut, dengan cabang tergantung keluar dari balkon.

Lebih buruknya lagi, orang-orang yang pindah ke unit tersebut mengeluh bahwa hutan vertikal yang tidak dirawat tersebut telah menjadi sarang dan tempat berkembang biak nyamuk.

Foto-foto kompleks perumahan dengan konsep hutan vertikal tersebut telah viral baik di Tiongkok maupun di berbagai negara.

Baca Juga: Idap Penyakit Misterius, Kulit Pria 18 Tahun Ini Keriput hingga Seperti Kakek-kakek

Sebagai tanggapan, developer properti tersebut telah berjanji akan myendiakan perawatan tanaman empat kali dalam setahun dan juga berupaya untuk menghilangkan hama.

Keadaan kompleks Taman Hutan Kota Qiyi saat ini memicu perbedatangan sengit di media sosial Tiongkok.

HK01 melaporkan bahwa sebagian netizen merasa bahwa hidup dekat dengan alam adalah ide yang baik, sementara yang lain tidak setuju dengan konsep tersebut karena tanaman-tanaman tersebut hanya akan mengundang serangan hama.

Baca Juga: Sepekan Jelang Liga 1 dan 2 Dimulai, Ternyata Polisi Tak Keluarkan Izin Pertandingan

"Ketika akar-akar tanaman itu berkembang cukup besar apakah itu akan mempengaruhi keamanan struktur bangunan?," ucap warganet di kolom komentar HK01.

"Apakah cabang yang jatuh dari lantai 30 itu akan membahayakan orang di bawahnya yang sedang berjalan?," ucap salah satu warganet.

Konsep taman atau hutan vertikal sudah ada sejak lama. Konsep itu didirikan pertama kali pada tahun 2017, dengan nama Edificio Santalaia di Bogota.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler