PR BEKASI - Seorang ahli bedah terkenal di dunia yang juga berhasil melakukan operasi pinggul petenis Andy Murray, menimbun ribuan bagian tubuh manusia selama 25 tahun.
Ahli bedah bernama Derek McMinn, dilaporkan setidaknya menimbun 5.224 bagian tubuh pasien yang telah dia operasi sebelumnya.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Independent, Rabu, 30 September 2020, laporan tersebut mencuat ke publik, yang menyebut McMinn tidak memiliki Izin untuk menyimpan potongan tubuh dan persetujuan pasien yang telah dia operasi.
Baca Juga: Misteri Wanita yang Hilang Selama Dua Tahun, Ditemukan Terapung di Tengah Lautan oleh Nelayan
Staf di Rumah Sakit Edgbaston di Birmingham, Inggris, telah mengetahui kelakukan McMinn, bahkan beberapa laporan menyebut dia telah mengawetkan tulang pasien.
Diketahui, Derek McMinn telah menimbun tulang pasien di sebuah rumah tujuh kamar di wilayah Worcestershire, dan yang lainnya disimpan di Birmingham.
Dalam kasus ini, McMinn mengaku menimbun potongan tubuh pasiennya itu agar saat dia pensiun dia tetap "bisa mejaga pikirannya tetap aktif".
Baca Juga: 14 BUMN Terancam Dibubarkan, DPR Minta Perusahaan Perhatikan Karyawannya
Menurut laporan pihak Kepolisian Merica Barat, petugas sedang menyelidiki dugaan pelanggaran Undang-undang Jaringan Manusia, yang merujuk pada apa yang dilakukan McMinn.
Sementara itu, menurut sebuah laporan internal, McMinn mengirim surel ke sebuah rumah sakit pada Agustus 2019, dengan berdalih pengumpulan potongan tubuh manusia itu untuk penelitian.
"Sampel akan digunakan untuk penelitian. Dia diketahui telah menimbun potongan tubuh manusia selama 25 tahun," kata laporan tersebut.
Baca Juga: Dukung PSBB Jakarta, Dirut William Ungkap MRT Alami Penurunan 13.000 Penumpang per Hari
McMinn kemudian diskors oleh British Medical Insitute, General Medical Council (GMC), dan Human Tissue Authority, meski tidak jelas berapa lama ia diberhentikan sementara dari praktiknya.
Hingga berita ini ditulis, Derek McMinn menolak untuk memberikan komentar terkait kasusnya tersebut, menurut laporan The Independent.***