Tidak Banyak yang Tahu, Dua Tempat di Asia Tenggara Ini ternyata Jarang Tersentuh Manusia

25 Oktober 2020, 20:02 WIB
Sungai di Gua Hang Son Doong, Vietnam. /Sondoongcave.org/

PR BEKASI – Manusia modern diperkirakan telah hidup sejak ribuan tahun lalu dan menyebar ke seluruh pelosok di Bumi.

Namun, tahukah Anda nyatanya belum semua wilayah di Bumi pernah tersentuh atau jarang dikunjungi oleh manusia? Bahkan tempat-tempat itu ternyata berada di Asia Tenggara.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari RRI, Minggu, 25 Oktober 2020, berikut ini terdapat beberapa tempat di Asia Tenggara yang belum pernah dikunjungi manusia, diantaranya:

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Pensiun demi Mendiang sang Ayah, McGregor Ungkap Hal Ini

Area Hutan Utara Myanmar

Area Hutan Utara di Myanmar tetap menjadi salah satu kawasan hutan belantara tak terputus terbesar di Asia Selatan, membentang melintasi hutan dataran rendah dan lahan basah yang dipenuhi pohon jenis konifera (memiliki daun seperti sisik atau berbentuk jarum).

Wilayah ini memiliki keanekaragaman hayati terbesar di Asia Selatan, banyak wilayah yang hampir tidak tersentuh oleh penjelajah manusia. Diyakini bahwa banyak spesies harimau, gajah dan burung merupakan bagian dari keanekaragaman hayati tersebut.

Baca Juga: PEM Akamigas Selaraskan Pendidikan Selaras dengan Kebutuhan Dunia Industri

Jantung hutan ini hampir mencapai 13.679 kilometer dan merupakan cagar harimau terbesar di dunia.

Terlepas dari kelangkaan relatif kehidupan manusia di hutan, sekitar 1 juta orang tinggal di sekitar perbatasan hutan ini, baik yang tinggal di pedalaman maupun di pantai (berdekatan dengan hutan tersebut).

Meskipun sebagian besar hutan masih berada di bawah peraturan perlindungan lingkungan, banyak dari peraturan tersebut yang dianggap kadaluwarsa oleh beberapa ahli dan dikatakan dapat menyebabkan bencana bagi masa depan keanekaragaman hayati hutan tersebut.

Baca Juga: PSBB Transisi Diperpanjang hingga Dua Pekan, Polda Metro Jaya Kembali Tiadakan Ganjil Genap

Pelacakan hewan ilegal terus menjadi masalah, Tiongkok menjadi pemain utama dalam perdagangan hewan eksotis yang diambil dari daerah tersebut.

Gua Hang Son Doong di Vietnam

Gua Hang Son Doong pertama kali ditemukan pada tahun 1990 oleh seorang petani lokal bernama Ho Khanh, yang sedang mencari perlindungan dari badai yang lewat di hutan.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Anies Baswedan Umumkan PSBB Transisi Diperpanjang Mulai Besok

Ho Khanh memperhatikan bahwa awan dan suara sungai di bawah permukaan yang derasberasal dari lubang besar di batu kapur di hutan.

Dia selamat dari badai tetapi tersesat saat keluar dari hutan dan lokasi gua tersebut diperkirakan telah hilang selama 18 tahun.

Untungnya, dia menemukan kembali pintu masuk gua pada tahun 2008 saat berburu. Gua itu sekarang dianggap sebagai salah satu yang terbesar di dunia, membentang sepanjang lima kilometer dan mencapai ketinggian 200 meter.

Baca Juga: Museum Sejarah Nabi Muhammad dan Peradaban Islam Akan Segera Dibangun di Jakarta

Ekspedisi pertama ke gua, yang dipimpin oleh sekelompok penyelam Inggris, tidak dapat memetakan seluruh sistem gua, karena kekurangan peralatan yang memadai untuk melanjutkan.

Gua ini adalah rumah bagi ekosistem unik yang mengesankan, salah satunya adalah mutiara batu kapur yang sangat langka. Mutiara ini tersebar di seluruh gua.

Gua ini juga menjadi rumah bagi stalagmit terbesar yang pernah ditemukan, berukuran 80 meter yang mengejutkan.

Baca Juga: Tahu Rumahnya Akan 'Dirusak', Seekor Komodo Ini Hadang Truk Pembangunan ‘Jurassic Park’

Karena ekosistem yang rapuh, maka orang tidak diizinkan memasuki Gua ini dan sebagian besar masih belum dijelajahi. Diperkirakan bahwa gua ini lebih besar dari yang diperkirakan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler