Dikunjungi Mike Pompeo, Jokowi: AS Harus Pahami Posisi Indonesia Negara Berkembang dan Negara Muslim

29 Oktober 2020, 21:38 WIB
Presiden Jokowi bersama Menlu AS Mike Pompeo di Istana Bogor, Kamis 29 Oktober 2020. /BPMI-Setpres

PR BEKASI - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Mike Pompeo mengaku senang telah mengunjungi Indonesia dengan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis 29 Oktober 2020 siang, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Di tengah huru-hara konflik antara AS dan Tiongkok di Laut China Selatan, kedatangan Mike Pompeo dinilai menunjukkan arti penting kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Salah satunya di bidang pertahanan. Kemitraan AS dan Indonesia ditandai dengan kunjungan Prabowo Subianto saat menemui Menteri Pertahanan AS Mark T. Esper.

Baca Juga: Dinilai Mainkan Peran Penting di ASEAN, Menlu: Akan Lebih Banyak Pengusaha AS Datangi Indonesia

Pertemuan lainnya yakni antara Under Secretary of Defense for Policy AS James H. Anderson serta delegasi Development Finance Corporation (DFC) AS yang juga sempat berkunjung ke Indonesia.

“Kunjungan Anda di tengah pandemi ini menunjukkan arti penting kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dan selama pandemi ini, saling kunjung antara pejabat kita cukup intensif, bahkan dapat saya sampaikan paling intensif,” ujar Jokowi dalam sambutan di pertemuan bilateral bersama Menlu AS.

“Indonesia menginginkan Amerika sebagai true friend of Indonesia,” ujar Retno menambahkan pernyataan Presiden soal kemitraan baik antara kedua negara.

Di bidang pertahanan, Presiden Jokowi menginginkan agar kerja sama kedua negara meningkat.

Baca Juga: Pembakar Halte Sarinah Tertangkap CCTV, Mahasiswa: Jangan Sampai Gerakan Kita Dikambinghitamkan

Jokowi ingin agar AS memahami kepentingan negara-negara berkembang dan juga memahami kepentingan negara-negara muslim.

“Presiden juga mengatakan Indonesia ingin bahwa Amerika juga memahami Asia Tenggara dan bersama dengan negara-negara Asia Tenggara mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di Kawasan,” ujar Menlu RI.

“Oleh karena itu, dengan peran besar Indonesia ini maka Amerika betul-betul ingin menjalin hubungan yang lebih baik dengan Indonesia, tentunya termasuk tadi ekonomi dan juga kerja sama di bidang pertahanan,” ucap Jokowi dari Retno Marsudi.

Pada pertemuan Prabowo Subianto dan Mark Esper sebelumnya, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan, termasuk dengan memperkuat kemampuan pertahanan dan militer.

Baca Juga: Manfaatkan Sisa Libur Panjang, Yuk Kunjungi 3 Pantai Jarang Pengunjung di Jawa Barat

Kerja sama tersebut dengan pengadaan untuk mencapai Minimum Essential Force (MEF), pelatihan dan latihan, pembagian intelijen serta keamanan maritim dalam kerja sama di wilayah tersebut.

Terkait situasi di Laut Cina Selatan, Indonesia meminta laut tersebut harus dipertahankan sebagai tempat yang stabil dan damai.

Hukum internasional khususnya UNCLOS 1982 harus dihormati dan diterapkan sehingga klaim apa pun harus didasarkan tentang prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal termasuk UNCLOS 1982.

Menlu AS memberikan apresiasi terhadap peran Indonesia untuk isu Afghanistan, khusunya pada isu perempuan.

“Indonesia dengan Amerika dan beberapa negara lainnya terus bekerja sama dari awal mencoba berkontribusi untuk menghadirkan perdamaian di Afghanistan,” kata Retno Marsudi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler