Waspada! Kisah Miris Bayi di Australia, Alami Kanker Langka yang Menyerang Satu dari Sejuta Anak

- 24 November 2020, 10:38 WIB
Ilustrasi bayi: seorang bayi di Australia mengalami penyakit kanker langka.
Ilustrasi bayi: seorang bayi di Australia mengalami penyakit kanker langka. /Kelin/Pixabay

PR BEKASI - Penemuan di bidang kesehatan yang tidak terduga terjadi di Australia, saat seorang bayi berusia 11 bulan mengalami penyakit aneh.

Awalnya Emma Bane sedang mengganti popok putrinya Grace Bridges pada November 2019, tahun lalu, dia melihat ada benjolan kecil yang mengkhawatirkan di bagian himpitan paha anak itu.

Ayah Grace, Adam Bridges, sudah sering membawanya ke dokter untuk diperiksa karena merasa ada sesuatu yang tidak beres pada anaknya.

"Kami tahu ada permasalahan dengan kesehatan dia, tapi tidak tahu apa itu," kata Bane.

Baca Juga: Ternyata Ada Campur Tangan Rizal Ramli Saat Lahirnya Istri AHY 39 Tahun yang Lalu, Begini Ceritanya 

“Kukunya penyok, sering muntah, demam ringan terus-menerus dan kemudian badannya menyusut. Kami perhatikan dia tidak ingin merangkak lagi dan ketika dia berjalan dari satu ujung sofa ke ujung lainnya kelihatannya dia lelah,” sambung sang ibu.

Kemudian sang orang tua membawanya untuk melakukan CT Scan. Grace merasakan sakit lebih parah pada 21 Januari 2020, yang kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Anak di Westmead, Sydney, Australia. Dokter pada awalnya menduga sang bayi memiliki tumor di hatinya.

Tapi tidak ada yang menyangka betapa seriusnya kondisi kesehatan Grace.

“Karena kankernya sangat parah dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. Dia belum pernah melihat orang dengan ciri-ciri tumor seperti itu selama 25 tahun sepanjang hidupnya,” kata Bane.

Baca Juga: Sedih Kapolres Bogor Ikut Dicopot, Ade Yasin: Beliau Sosok Humanis, Masyarakat Merasa Kehilangan 

Dokter mengatakan mereka bahkan tidak yakin apakah Grace akan bertahan hidup dalam 24 jam ke depan.

Tumor Grace berukuran dua kali lipat dari apa yang awalnya diperkirakan dokter dan sedang menjalar ke ginjalnya.

"Pada suatu saat, beberapa tumor telah pecah dan masuk ke paru-paru Grace," kata Bane.

“Dia juga mengalami pembekuan darah pada tumor kecil di seluruh paru-parunya. Dia juga mengalami apa yang tidak bisa mereka perkirakan sebagai bekuan darah pada tumor di arteri pulmonalisnya," ucap sang ibu.

Baca Juga: Dilantik Saat Kasus Covid-19 di AS Lewati 12 Juta, Pelantikan Joe Biden Akan Digelar Sederhana 

“Tumor di hatinya begitu besar sehingga mulai lemah dan kami meminta pertolongan," sambungnya.

Bane mengatakan mereka menemukan kanker awalnya di perut Grace kemudian menyebar pada seluruh tubuhnya. Kanker tersebur menyebar ke mana-mana kecuali jantung, otak, dan tulangnya.

Grace didiagnosis menderita hepatoblastoma metastasis dan sejak itu telah berobat lebih dari 100 hari di rumah sakit.

"Ini adalah kanker langka yang hanya menyerang satu dari sejuta anak dan karena miliknya sangat besar sehingga membuatnya berisiko tinggi," kata Bane.

Baca Juga: Sindir Keputusan Jokowi yang Kurangi Libur Akhir Tahun, Ernest Prakasa: Makanya Yuk Pakai Maskernya 

"Mereka bahkan tidak yakin dengan tingkat kelangsungan hidupnya karena mereka belum pernah melihat orang seperti Grace sebelumnya,"

Grace kemudian menjalani kemoterapi darurat malam itu dan terlepas dari ketakutan dokter, dia berhasil melewati masa 24 jam gawat.

"Dia berhasil lolos dan dia masih berjuang 11 bulan kemudian," kata Bane.

“Kami mengalami keajaiban mutlak terjadi pada kami karena rejimen kemoterapi terbaru adalah pilihan terakhirnya bagi kami dan dokter tidak dapat menjelaskannya, tetapi berhasil. Ini suatu keajaiban," sambungnya.

Baca Juga: Soroti Polemik Mulut 'Pedas' Habib Rizieq, FPI: Caranya Seperti Itu Supaya Mudah Dipahami oleh Umat 

Keluarga Grace sekarang tengah menunggu pemindaian dan hasil terbaru minggu ini untuk memastikan hasil dari kemoterapi bekerja dengan baik.

Sementara itu, Grace terus membuat bangga orang tuanya dan kini mengumpulkan uang untuk perawatan berkelanjutannya melalui halaman GoFundMe .

“Dia seorang 'polisi', dia senang membantu pada segala hal," kata Bane yang dikutip dari news.com.au oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com.

“Dia mengadakan pesta teh sambil menjalani kemo. Kami memanggilnya putri pejuang kecil kami. Dia keajaiban kecil kami," ungkap Bane.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: News.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x