Memang tak bisa dipungkiri sejak Joe Biden dinyatakan menang, Trump telah berulang kali mengklaim dia telah dicurangi dan suaranya telah dirampok dalam Pilpres kemarin.
Pesta Natal tersebut adalah satu dari beberapa rencana perayaan liburan Trump bulan ini dengan tujuan merayakan detik-detik terakhirnya menduduki kursi panas di Gedung Putih sebelum ia meninggalkannya pada 20 Januari 2021.
Padahal tim medis dari Washington D.C. telah melarang orang-orang, khususnya pihak Gedung Putih untuk membatalkan perayaan-perayaan liburan, namun Trump nampaknya menghiraukan larangan tersebut dan seolah tidak peduli.
Kenyataannya, Gedung Putih telah dikategorikan sebagai superspreader Covid-19, bahkan puluhan pembantu presiden dan staf kampanye juga telah dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Senang Bertemu dengan AHY, Ganjar Pranowo: Ketua Partai yang Masih Muda, Saya Saja Enggak Sanggup
Diketahui, Donald Trump juga sempat dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19 pada bulan Oktober lalu, tak hanya Trump, istri dan kedua putranya juga dinyatakan positif selang beberapa hari Trump dirawat.
Lebih mengejutkannya lagi, undangan perayaan Natal di Gedung Putih tersebut, diketahui tidak mengharuskan para pesertanya menggunakan masker sebagai tindak pencegahan penyebaran Covid-19.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Daily Mail