Boko Haram memiliki sejarah mengubah korban yang mereka culik menjadi militan. Jika klaim penculikan ini benar dilakukan oleh Boko Haram, maka ini menandakan tindakan Boko Haram tersebut sudah melampaui batas.
Namun, ada anggapan bahwa bisa jadi, pelajar-pelajar tersebut dibeli dari sejumlah komplotan kriminal yang saling terkait.
Pada Kamis, 17 Desember 2020 pagi, terjadi unjuk rasa di Ibu Kota Katsina menuntut agar pemerintah meningkatkan keamanan. Mereka yang protes membawa tulisan berbunyi #BawaKembaliAnak-anakKami.
Balarabe Ruffin dari Coalition of Northern Groups (CNG), sebuah kelompok yang fokus pada kesejahteraan masyarakat Nigeria di utara, mengatakan wilayah utara Nigeria ditinggalkan atas belas kasih pemberontak, bandit, penculik, perampok bersenjata, pemerkosa, dan bermacam-macam penjahat yang kejam.
Baca Juga: Ucapankan Selamat Kepada The Jak Mania, Anies: Terima Kasih Jadi Bagian Penting Pembangunan Jakarta
Geng-geng bersenjata yang merampok dan menculik dengan uang tebusan, telah melancarkan serangan ke komunitas-komunitas masyarakat di penjuru barat laut.
Kondisi ini menyulitkan para petani lokal, aktivitas bepergian atau kegiatan menyadap asset-aset mineral seperti penambangan emas di beberapa negara bagian di Nigeria.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Reuters