Militer China Mengaku Kapal Perangnya Buntuti Kapal Perang Milik AS di Selat Taiwan

- 20 Desember 2020, 10:05 WIB
Ilustrasi kapal perang China.
Ilustrasi kapal perang China. /nytimes

PR BEKASI - Militer China mengatakan bahwa saat melewati Selat Taiwan yang sensitif kapal perang mereka membuntuti kapal perang Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terjadi pada Sabtu, 19 Desember 2020 kemarin.

Kemudian, atas kejadian itu, China yang mengklaim bahwa Taiwan sebagai wilayahnya, telah mengecam dukungan AS untuk pulau itu, termasuk penjualan senjata dan kapal perang yang berlayar melalui Selat Taiwan, yang semakin memperburuk hubungan antara Beijing dan Washington.

Diketahui bahwa Angkatan Laut AS mengatakan, kapal perusak berpeluru kendali USS Mustin telah melakukan transit rutin Selat Taiwan pada 19 Desember sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Ikuti Aturan Pemerintah, KAI Commuter Tidak Operasikan Kereta Tambahan di Malam Tahun Baru

Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, kata US Navy. Ini adalah pelayaran ke-12 melalui selat oleh Angkatan Laut AS tahun ini.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Komando Teater Timur, militer China mengatakan bahwa angkatan udara dan angkatan lautnya membuntuti dan memantau seluruh kapal.

"Misi semacam itu dengan sengaja memanaskan ketegangan Taiwan, karena mereka takut akan ketenangan di Selat Taiwan, dan memprovokasi pasukan kemerdekaan Taiwan, yang secara serius membahayakan perdamaian dan stabilitas di selat," kata militer China, diikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 20 Desember 2020.

Baca Juga: 91 Kader Jemaah Islamiyah Diketahui Siap Tempur, Polri: Pengkaderannya Teragenda Sangat Rapi

Selanjutnya, Pasukan angkatan laut dan udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengikuti dan memantau kapal perang AS USS Mustin ketika berlayar melalui Selat Taiwan China pada Jumat malam, Kolonel Senior Zhang Chunhui, juru bicara Komando Teater Timur PLA, dikutip dari media Cina CGTN.

AS terlibat dalam unjuk kekuatan dan mencoba menggunakan Taiwan sebagai pion untuk tujuan strategis egoisnya sendiri, kata pernyataan Komando Teater Timur PLA.

Di Taipei, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS telah bergerak ke arah selatan. Taiwan juga memantau pergerakannya dan situasinya berlangsung seperti biasa, kata Kemenhan Taiwan.

Baca Juga: Terawan 'Hilang' Selama Pandemi, dr. Tirta: Dia Membatasi Bicara, karena Takut Digoreng Media

China percaya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan resmi untuk pulau itu, yang akan menjadi garis merah untuk Beijing. Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.

Diketahui, Tsai telah menjadikan penguatan angkatan bersenjata Taiwan sebagai prioritas dalam menghadapi aktivitas militer China di dekat pulau itu, salah satunya insiden tahun ini ketika China mengirim jet tempur melintasi garis median Selat Taiwan, sebuah garis penyangga tidak resmi dari kedua belah pihak.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah