Pada hari itu juga Kanada mengatakan bahwa mereka akan melarang semua penerbangan dari Inggris selama 72 jam, dimulai pada tengah malam.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Iran juga menangguhkan penerbangan ke Inggris selama dua minggu. Sama seperti Iran, Turki untuk sementara waktu menangguhkan penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, Denmark, dan Belanda.
Baca Juga: Si Jago Merah Lalap Ruko di Bekasi Timur, Satu Orang Tewas
Dengan adanya varian virus Covid-19 baru ini, Spanyol meminta tanggapan yang terkoordinir dari Uni Eropa, dan pejabat senior dari 27 negara anggota blok itu bertemu melalui konferensi video pada Minggu malam, 20 Desember 2020 untuk membagikan rencana mereka.
Hasilnya, mereka sepakat untuk memutuskan tindakan terkoordinasi dalam rapat manajemen krisis yang akan digelar Senin pagi, 21 Desember 2020.
Kemudian, dalam beberapa jam setelah rapat tersebut, banyak negara-negara di Eropa yang mengambil tindakan seperti menutup perbatasan negara mereka dan melarang pelancong untuk pergi atau datang dari Inggris.
Baca Juga: Warga Jabar Dilarang Gelar Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru 2021
Sementara itu, Muge Cevik, pakar penyakit menular di Universitas St. Andrews di Skotlandia dan penasihat ilmiah untuk pemerintah Inggris mengatakan bahwa varian baru virus Covid-19 ini belum dilakukan eksperimen laboratorium
"Secara keseluruhan, saya pikir kita perlu memiliki lebih banyak data eksperimental," katanya.
"Kami tidak dapat sepenuhnya mengesampingkan fakta bahwa beberapa dari data transmisibilitas ini mungkin terkait dengan perilaku manusia." sambungnya.***