Lalu dia bergegas menuju Masjid Changying dengan mengayuh sepeda disambung naik kereta bawah tanah dan bus kota dari Masjid Yangzha.
"Di Masjid Changying, ternyata tutup juga," kata pria yang telah tinggal di Beijing selama 25 tahun tersebut.
Baca Juga: Diserang Buaya Usai BAB di Sungai, Seorang Nenek di Kalteng Alami Patah Kaki dan Tangan Putus
Penutupan sejumlah masjid tersebut merupakan bagian dari tindakan anti-epidemi setelah di Beijing tercatat 104 kasus baru pada warga lokal selama Desember 2020 atau meningkat 76,3 persen dibandingkan pada bulan November.
Sebelumnya, masjid di seluruh daratan China tutup pada 24 Januari 2020 dan kemudian kembali dibuka pada Agustus 2020.
Hingga Sabtu, 2 Januari 2021 pagi, China mendapatkan 14 kasus impor baru sehingga totalnya menjadi 4.287 kasus.
Baca Juga: Karena BAB di Depan Rumahnya, Wanita Ini Tega di Pukuli Kucing yang Tengah Hamil hingga Tewas
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan kasus impor baru itu ditemukan di Shanghai sebanyak empat kasus, Tianjin (3), Guangdong (3), Liaoning (1), Fujian (1), Shandong (1), dan Shaanxi (1).
Sebanyak 4.015 kasus impor telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit, sedangkan sisanya masih dirawat.
Sampai artikel ini dibuat, diketahui belum ada kasus impor Covid-19 di China yang berakhir dengan kematian pasien.